Abdya

PD Muhammadiyah Abdya Santuni Anak Yatim dari Hasil Kebun Sawit

Penulis: Masrian Mizani
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SANTUNI YATIM - Pengurus Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya), saat memberikan santunan kepada anak yatim di cabang Muhammadiyah Manggeng, Selasa (22/7/2025).

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya) menyalurkan santunan kepada anak yatim di sejumlah cabang Muhammadiyah dalam kabupaten setempat, Selasa (22/7/2025).

Besaran santunan yang diberikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing penerima.

Ketua PD Muhammadiyah Abdya, Nazli Hasan, menyampaikan hari ini santunan tersebut diserahkan langsung oleh pengurus kepada anak-anak yatim di tiga cabang Muhammadiyah, yakni Lembah Sabil, Manggeng, dan Kuta Bak Drien.

“Alhamdulillah untuk hari ini, kita sudah turun ke tiga Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk menyerahkan dana santunan anak yatim,” ujarnya.

Nominal santunan yang diberikan, kata Nazli, secara berjenjang, yaitu Rp 500 ribu untuk anak SD sederajat, Rp 750 ribu untuk SMP sederajat, dan Rp 1 juta bagi anak SMA sederajat.

“Tadi kita salurkan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lembah Sabil kepada 12 anak yatim, Manggeng 20, dan Kuta Bak Drien 10 orang,” ucapnya.

Dana santunan ini, sebut Nazli, berasal dari hasil pengelolaan kebun sawit yatim Muhammadiyah tahun 2023–2024. 

Ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan rutin setiap tahunnya.

“Dana yang kita gunakan ini bersumber dari hasil kebun sawit yatim Muhammadiyah tahun 2023–2024. Semoga santunan ini bisa kita berikan disetiap tahunnya sehingga amanah ini bisa dijalankan dengan baik,” ujarnya.

Program santunan ini, kata Nazli, akan berlanjut pada Rabu, 23 Juli 2025, untuk wilayah Blangpidie, Susoh, dan Jumpa. 

Sedangkan pada Kamis, 24 Juli 2025, sambung Nazli, giliran Kuala Batee Timur, Kuala Batee Tengah, dan Babahrot.

Nazli berharap, santunan ini dapat mendukung kebutuhan pendidikan anak-anak yatim, bukan sekadar bantuan konsumtif.

“Mungkin bagi kita yang berkecukupan, uang santunan tersebut tidak seberapa. Tapi bagi anak-anak yatim itu, santunan yang kita berikan cukup bermakna. Semoga uangnya bisa diprioritaskan untuk pendidikan,” pungkas Nazli. (*)


 

 

Berita Terkini