Bireuen

Tingkatkan Literasi Siswa, SMKN 1 Jeunieb Bireuen Hadirkan Pojok Baca di Kantin Sekolah

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POJOK BACA - Para siswa dan warga sekolah SMKN 1 Jeunieb Bireuen, Kamis (31/7/2025) sedang di pojok baca salah satu kantin sekolah, pojok baca kreativitas Klub Literasi Jangkar SMKN 1 Jeunieb. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sebagai upaya untuk menghadirkan inovasi literasi ke seluruh warga sekolah terutama para siswa, Klub Literasi Jangkar SMKN 1 Jeunieb, Bireuen sejak Kamis (31/7/2025) menghadirkan pojok baca di dua kantin sekolah.

Pada dua kantin tersedia berbagai bahan bacaan yang bisa digunakan para siswa maupun warga sekolah. 

Ketua klub literasi Jangkar SMKN 1 Jeunieb Bireuen, Hermansyah SPd kepada Serambinews.com mengatakan, pembuatan Pojok Bacaan itu bertujuan untuk inovasi literasi yang menyasar warga sekolah termasuk penjual di kantin.

“Kita ingin menghadirkan akses bacaan ringan dan edukatif di ruang-ruang publik yang sering dikunjungi siswa dan guru,” kata Hermansyah. 

Melalui pojok bacaan tersebut, ia bersama para anggota klub literasi Jangkar ingin menanamkan kebiasaan membaca secara santai di sela aktivitas istirahat atau berkumpul. 

Selain itu, buku-buku yang disediakan dipilih dengan mempertimbangkan minat pembaca siswa, seperti buku motivasi, pertanian, keterampilan, serta bacaan ringan lainnya. 

Baca juga: VIDEO - Seribuan Warga Bireuen Gelar Shalat Istisqa, Hujan Turun Usai Doa Bersama

Program ini mendapat respon yang cukup positif dari pemilik kantin dan siswa. "Mereka menyambut baik hadirnya bacaan yang mudah dijangkau dan memberikan nilai tambah,” ucapnya. 

Ia berharap, pojok bacaan ini dapat terus dimanfaatkan, serta menjadi langkah kecil menuju terciptanya budaya literasi yang merata di seluruh warga sekolah.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan, seluruh program Klub Literasi Jangkar yang dilakukan berfokus pada peningkatan literasi warga sekolah, khususnya siswa, dengan pendekatan yang terstruktur, kreatif, dan kolaboratif. 

Hal ini berdampak pada peningkatan minat baca, kemampuan berpikir kritis, keterampilan komunikasi dan menulis, serta kesadaran pentingnya pendidikan dan budaya literasi di sekolah,” pungkasnya. (*)

 

Berita Terkini