Berita Aceh Barat

Bupati Aceh Barat Jenguk Bayi Penderita Bocor Jantung Asal Woyla Barat yang Dirawat di Jakarta

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAYI BOCOR JANTUNG - Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP menjenguk bayi asal Woyla Barat, Aceh Barat, yang berobat di salah satu RS di Jakarta akibat bocor jantung, Selasa (5/8/2025).

Bupati Aceh Barat, Tarmizi, Selasa (5/8/2025), menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak asal Aceh Barat yang harus dirujuk ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis terkait penyakit jantung bawaan.

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Di sela agenda kerja bersama Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga dengan menjenguk pasien asal Aceh Barat yang sedang menjalani perawatan di ibu kota.

Setelah mengikuti sejumlah kegiatan nasional terkait pengelolaan sampah dan menerima EFT Award dalam Konferensi Nasional Pendanaan Ekologis 2025 yang diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil, Bupati Tarmizi menyempatkan diri mengunjungi dua warga Aceh Barat yang sedang dirawat di rumah sakit.

Kunjungan pertama dilakukan kepada Sayuti, ayah dari Ketua KNPI Aceh Barat, Fadel, yang saat ini sedang menjalani masa pemulihan pasca perawatan.

Tak hanya itu, perhatian khusus juga diberikan kepada Dek Cahaya, bayi asal Gampong Pasi Jeut, Kecamatan Woyla Barat, yang menderita bocor jantung.

Bupati Aceh Barat, Tarmizi kepada Serambinews.com, Selasa (5/8/2025), menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak asal Aceh Barat yang harus dirujuk ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis terkait penyakit jantung bawaan.

"Saat dulu kami masih di DPRA, kami sering menjenguk anak-anak Aceh Barat yang mengalami bocor jantung dan dirawat di Jakarta.

Sekarang kasus serupa masih terjadi, dan ini jadi perhatian serius," ujarnya.

Baca juga: Buaya belum Berhasil Ditangkap, Perangkap Dipindahkan ke Sungai Beureugang Aceh Barat

Menurut Bupati, kondisi seperti ini tidak hanya menguras tenaga dan emosi keluarga, tetapi juga membawa beban ekonomi yang berat.

Pemerintah memang menanggung biaya pengobatan serta tiket pesawat untuk pasien dan satu pendamping. 

Namun biaya hidup selama mendampingi pasien yang bisa berbulan-bulan tidak ditanggung.

"Mereka yang dirujuk ke Jakarta sering kali berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Selama mendampingi anaknya, mereka harus mencari biaya hidup sendiri.

Tidak sedikit yang kesulitan untuk sekadar makan atau menyewa tempat tinggal," jelas Bupati.

Ia menambahkan bahwa penyakit bocor jantung pada anak kerap dipicu oleh infeksi selama kehamilan atau faktor bawaan lahir, sehingga membutuhkan perhatian khusus sejak dini.

Baca juga: Aktifitas Nelayan Terganggu, Muara Krueng Cangkoi di Aceh Barat Semakin Dangkal

Halaman
12

Berita Terkini