Pidie

Pustaka Gampong Mee Tanoh Pidie Diperlombakan ke Tingkat Provinsi, 6 Pustaka di Aceh Bakal Bersaing

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Aceh, Edi Yandra, mendengar penjelasan terhadap penilaian pustaka saat ke Kabupaten Pidie, Sabtu (2/8/2025).

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pustaka Gampong Mee Tanoh, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie diperlombakan untuk mengikuti perpustakaan gampong tingkat Provinsi Aceh. 

Tim penilaian dari Provinsi Aceh telah turun ke Gampong Mee Tanoh, tanggal 2 Agustus 2025, guna melakukan penilaian dengan kategori penilaian perpustakaan menggunakan standar nasional perpustakaan. 

Item yang harus dipenuhi saat dilakukan penilaian adalah struktur organisasi, pelayanan perpustakaan, pelayanan referensi, koleksi tentang perpustakaan dan koleksi perlu ada karya cetaknya.

Hadir dalam penilaian perpustakaan di Gampong Mee Tanoh, terdiri dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr Edi Yandra SSTP MSP, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispersip Kabupaten Pidie, Turno Junaidi, Tim Juri Provinsi Aceh, Muspika Peukan Baro, 1Keuchiek Gampong Mee Tanoh dan Pustakawan Lamteumen Timur, Banda Aceh.

"Tercatat enam perpustakaan gampong yang akan dinilai dewan juri. Di Pidie salah satunya perpustakaan Gampong Mee Tanoh," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr Edi Yandra, SSTP MSP, Sabtu (2/8/2025). 

Ia menyebutkan, adanya perpustakaan gampong yang mewakili Aceh adalah Pustaka Reuhat Tuha, Aceh Besar dan Pustaka Desa Penuntungan, Subulussalam.

Lalu, Pustaka Mane Tunong, Aceh Utara, Pustaka  Lueng Danen, Bireuen dan Pustaka Mee Tanoh, Pidie. Di mana pemenang perpustakaan terbaik ini akan diumumkan pada bulan mendatang.

Dikatakan, pemenang perlombaan perpustakaan gampong tingkat Provinsi Aceh, nantinya akan mewakili Provinsi Aceh dalam lomba tingkat nasional.

Semetara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pidie, Turno Junaidi mengharapkan perpustakaan gampong dapat benar–benar dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber ilmu dan tempat pelatihan skill.

Juga sebagai tempat berkegiatan lainnya sebagai wujud dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dengan tujuan akhir, akan melahirkan kesejahteraan di masyarakat. 

"Kami terus melakukan pembinaan dan penguatan advokasi perpustakaan gampong di seluruh Kabupaten Pidie, semoga masuknya perpustakaan dalam komponen Indeks Desa Membangun (IDM), akan memberikan pemahaman kepada semua pemerintah gampong, bahwa pentingnya perpustakaan di gampong," kata Turno Junaidi. 

"Saat ini bukan fisik perpustakaannya yang lebih penting, melainkan bagaimana menghadirkan berbagai kegiatan yang mendukung pembangunan literasi masyarakat.

Meski di tempat yang tidak dimanfaatkan lagi di gampong-gampong," kata Turno alumnus Universitas Indonesia atau UI. 

Ia menyebutkan, saat ini memang minim tenaga perpustakaan, namun yang sudah ada pengelolaan perpustakaan harus terus berinovasi dan kreatif.

Juga memanfaatkan teknologi, agar masyarakat mau pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh yang sudah menjadikan utusan bagi Pidie, teradap Perpustakaan Rampagoe di Gampong Mee Tanoh Peukan Baro," ujarnya.

Dikatakan, perpustakaan di Gampong Mee sebagai Nominasi Calon Pemenang di Tingkat Provinsi Aceh. Selain itu, Perpustakaan Rampagoe di Gampong Mee Tanoh Peukan Baro merupakan binaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pidie.

"Mudah-mudahan dengan semangat dan kebersamaan masyarakat Mee Tanoh membangun Perpustakaan Gampong dengan APBG Tahun 2024 memberikan penilaian lebih dalam oleh tim visitasi," sebutnya.

Kata Turno,  tidak mudah mengadvokasi hadirnya perpustakaan gampong. Apalagi membangun gedung perpustakaan baru dengan dana APBG. 

Untuk itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Pidie, sangat mengapresiasi kepada masyarakat Mee Tanoh dalam menghadirkan dan mengaktifkan perpustakaan gampong untuk pembangunan sumber daya mpanusia Mee Tanoh.

"Bahkan tahun lalu kami sudah berikan penghargaan kepada pemerintah Gampong Mee Tanoh dan beberapa gampong lainnya. Kami berharap akan lahir perpustakaan lainnya di Kabupaten Pidie dengan dukungan masyarakat.

Bek pike keu peng (jangan pikir untuk uang) laba dari sebuah kegiatan pembangunan di gampong, tapi sadarilah betapa pentingnya membangun sumber daya manusia untuk kelangsungan pembangunan Pidie di masa mendatang," kata Turno. 

Kepala Dipersip Pidie, menyebutkan hadih maja “Buya Krueng Teu Doeung-Doueng, Buya Tamoung Meuraseuki”. 

Artinya makna dari hadih maja itu akan menjadi ratapan pilu di masa mendatang, hanya gara-gara tidak peduli literasi di sekitar. 

Untuk itu, mari bergerak merebut waktu anak-anak yang lalai dengan gadget menjadi anak-anak yang sibuk berliterasi di setiap waktu luangnya.

Ia menambahkan, menyambut HUT Kemerdekaan RI, hendaknya bisa diisi dengan lomba bernuansa literasi yang bermanfaat seperti lomba berhitung cepat, lomba mewarnai anak-anak, lomba bercerita dan lomba pidato tema kemerdekaan.

Selanjutnya, lomba membaca teks Pancasila dan UUD 1945, lomba membaca nyaring antar keluarga dan lomba literasi lainnya.

"Jangan lagi HUT RI, hanya lomba panjat pinang, tarik tambang dam tangkap bebek. Terkesan masyarakat kita miskin kali dengan kreasi dan inovasi," ujar Turno.(*)

Berita Terkini