Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM - Ketegangan internal Israel semakin memuncak seiring dengan kebuntuan perundingan pembebasan sandera. Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, secara terang-terangan mendesak para menteri kabinet untuk segera mengambil keputusan strategis terkait operasi militer di Jalur Gaza.
Desakan ini muncul di tengah frustrasi yang kian membesar, baik dari pihak militer maupun keluarga sandera. Zamir, yang baru saja kembali dari kunjungannya ke Gaza, menilai beberapa hari ke depan adalah penentu. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan atau kegagalan mencapai kesepakatan parsial pembebasan sandera akan menentukan langkah selanjutnya.
Baca juga: VIDEO - Murka! Panglima Perang Israel Ultimatum Netanyahu
Berdasarkan laporan Tribunnews pada 4 Agustus, Zamir memperingatkan bahwa jika tidak ada titik temu, maka pertempuran di Gaza akan terus berlanjut tanpa batas waktu yang jelas. Pihak Israel sendiri mengakui bahwa kegagalan negosiasi tahap demi tahap akan memperpanjang waktu untuk mencapai kesepakatan menyeluruh, termasuk pembebasan semua sandera dan penghentian perang.
Kritik Zamir tidak hanya berhenti pada para menteri, tetapi juga mengarah langsung kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Netanyahu dinilai pasif dan kurang proaktif dalam merumuskan strategi pembebasan sandera. Sebaliknya, Netanyahu disebut bersikukuh untuk mempertahankan kemenangan militer, sebuah sikap yang dianggap menghambat kemajuan dalam negosiasi.
Situasi ini menempatkan Netanyahu di ujung tanduk. Ia kini menghadapi tekanan besar dari internal, terutama dari pihak militer, yang tampaknya mulai lelah dengan perang yang berlarut-larut. Konflik kepentingan antara keinginan militer untuk mengakhiri perang dan ambisi politik Netanyahu untuk meraih kemenangan penuh menjadi sorotan utama, menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan operasi di Gaza dan stabilitas pemerintahan Israel.