Rafi tidak menyangka bahwa pertemuan dengan sang kakak pada akhir pekan tersebut menjadi hari terakhir pertemuannya.
Rafi pun mengungkapkan bahwa sang kakak sempat bercerita terkait ancaman yang dilakukan oleh seseorang.
"Ia pernah cerita ke keluarga, soal ancaman lewat WhatsApp," ucapnya.
Pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, mulai dari olah TKP hingga memintai keterangan dari sejumlah saksi.
Baca juga: Putri Apriyani Tewas dengan Wajah Terbakar di Indramayu, Pacaran dengan Anggota Polisi
Sosok Dea di Mata Tetangga
Dea di mata tetangga dikenal sebagai sosok yang ramah.
"Dia baik, suka bergaul sama semua orang. Saya enggak dengar dia punya masalah dengan siapa pun," ungkap tetangga korban, Salbiah.
Di rumahnya, Dea hanya tinggal berdua dengan pembantunya saat siang hari karena suami korban bekerja dan pulang pada malam hari.
Ia menceritakan, tewasnya Dea ini pertama kali diketahui oleh pembantunya.
Kepada TribunJabar.id, pada pukul 13.00 WIB, Dea menyuruh pembantunya untuk beli minuman di warung.
Namun, saat pembantunya kembali, Dea sudah tak bernyawa dengan luka seperti bekas tusukan.
"Dia disuruh beli minuman. Pas balik, langsung nemuin Bu Dea sudah tidak bernyawa," kata Salbiah.
Terpisah, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya selaku Kapolres Purwakarta mengonfirmasi penemuan jasad Dea.
"Hari ini, Selasa (12/8), kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman dan olah TKP.