Berita Aceh Singkil

Warga Pinggir Sungai Singkil Mengais Rezeki dari Pucuk Nipah 

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NIPAH - Daun nipah muda dijempur di pinggir jalan Suka Makmur, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, sebelum dijual, Kamis (14/8/2025).

Sebelumnya profesi itu memang lazim dilakukan warga DAS Singkil. Hanya saja tidak seramai belakangan ini. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Warga daerah aliran sungai (DAS) Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, memiliki mata pencaharian yang membuat dapurnya bisa ngepul. 

Berupa mengambil pucuk daun nipah atau daun nipah muda. 

Sebelumnya profesi itu memang lazim dilakukan warga DAS Singkil. Hanya saja tidak seramai belakangan ini. 

Akhir-akhir ini banyak warga mengambil pucuk nipah, lantaran harganya lumayan tinggi. 

Satu pelepah pucuk nipah laku dijual kepada pengepul Rp 1.500 sampai Rp 2.000. 

Sementara bila sudah dibersihkan dan dikeringkan harganya melonjak jadi Rp 20 ribu per kilogram. 

Baca juga: Harga TBS Sawit di Aceh Jaya Stabil, Ini Rincian Besaran di Tingkat PKS

"Lumayan ada penghasilan satu pelepah dijual seribu lima ratus bahkan ada dua ribu," kata Andang warga Suka Makmur, yang berada di daerah aliran sungai. 

Penduduk di sana ramai mencari pucuk nipah. 

Tak mengherankan sepanjang pinggir jalan dipenuhi oleh jemuran pucuk nipah. 

Sementara di pekarangan rumah dipenuhi tumpukan pelepah nipah yang akan diolah. 

Warga aliran sungai lainnya yang mengais rezeki dari pucuk nipah berasal dari Desa Siti Ambia, Kilangan, Ujung serta desa lain di daerah aliran sungai Singkil.

Umumnya warga berangkat menggunakan perahu untuk mengambil nipah muda yang tumbuh subur sepanjang mata memandang di sekitar muara sungai Singkil. 

Baca juga: Begini Kronologis Nelayan Aceh Singkil Hilang, Sering Melaut Sendirian 

Pulangnya ada yang dijual langsung ke pengepul.

Ada juga dibersihkan sendiri lalu dijemur.  Setelah kering barulah dijual. "Kami sekeluarga cari pucuk nipah, lumayan," kata Karsyiah warga pinggir sungai.

Daun nipah muda setelah bersih dijadikan bahan pembungkus tembakau. 

Sedang lidinya untuk bahan baku membuat sapu. 

Pucuk nipah kering dan lidi dijual ke wilayah Sumatera Utara. 

Warga daerah aliran sungai tidak perlu repot menjual, sebab pembeli akan datang sendiri. 

Baca juga: Dua Terduga Pelaku Keributan di Dinas Perkim Aceh Jadi Tersangka & Langsung Ditahan, 5 Wajib Lapor 

Naiknya harga pucuk nipah, disinyalir lantaran rokok mahal, sehingga para perokok beralih ke tembakau linting yang dibungkus pucuk nipah kering.

Nipah adalah sejenis palem yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut

Sebagai wilayah yang ada di sekitar muara, rawan dan sungai nipah tumbuh subur di Singkil.

Warga tidak kesulitan mencari, tinggal ada kemauan maka dalam hitungan jam satu perahu pucuk nipah bisa dibawa pulang. (*)

Berita Terkini