Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Aceh, Mahfudz Y Loethan, mengungkap dua dekade damai Aceh pascaperjanjian MoU Helsinki yang diteken pada 2005 silam telah memberi rasa aman dan stabilitas bagi Tanah Rencong.
Ia menilai momen ini sebagai modal sosial yang tak ternilai, namun harus diiringi kerja cepat dan terukur.
“Kita bersyukur damai ini sudah memberi ketenangan. Tapi Aceh butuh ‘sprinter-sprinter’ hebat yang mau bekerja dengan penuh keringat untuk membawa Aceh lebih baik.
Kita juga butuh para pembantu Gubernur dan Wakil Gubernur yang bekerja ikhlas untuk daerah, bukan sekadar duduk di kursi jabatan,” kata Mahfudz, Jumat (15/8/2025).
Mahfudz menyebut, dua puluh tahun ke depan harus menjadi periode lompatan besar.
Baca juga: Ribuan Warga Larut dalam Zikir Akbar Dua Dekade Perdamaian Aceh di Aceh Utara
Data BPS mencatat perekonomian Aceh tumbuh 4,15 persen pada triwulan IV-2024, dengan nilai PDRB ADHB mencapai Rp65,36 triliun.
Tingkat kemiskinan juga menurun menjadi 12,64 persen pada Desember 2024.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa capaian ini belum cukup untuk menutup ketertinggalan dari provinsi lain.
Menurutnya, percepatan realisasi investasi menjadi kunci. Hingga September 2024, Aceh mencatat Rp6,89 triliun investasi atau 61,96 persen dari target tahunan.
“Pipeline sudah ada, tapi eksekusi di lapangan harus lebih cepat. Investor butuh kepastian lahan, perizinan yang ringkas, dan pendampingan yang jelas,” ujarnya.
Mahfudz juga memberi perhatian khusus pada perbaikan ekonomi mantan kombatan GAM, keluarga korban konflik, dan masyarakat terdampak konflik.
Menurutnya, program pemberdayaan harus berkelanjutan, mulai dari modal usaha, pelatihan keterampilan, hingga akses pasar.
“Mereka bagian dari perjalanan sejarah Aceh. Tidak cukup hanya bantuan sesaat, harus ada pembinaan yang membuat mereka benar-benar mandiri,” tuturnya.
Baca juga: VIDEO Peringatan 20 Tahun Hari Damai Aceh Berlangsung Khidmat
Ia menegaskan, Aceh punya banyak komoditas unggulan yang jika diolah di dalam daerah akan memberi nilai tambah besar bagi ekonomi.
Selain sawit, kopi Gayo, dan hasil laut, Mahfudz mendorong hilirisasi kakao untuk industri cokelat premium, nilam Aceh yang terkenal sebagai penghasil patchouli oil terbaik dunia, serta pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.
Ia juga menyoroti langkah Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang saat ini tengah mempersiapkan eksplorasi panas bumi di Seulawah sebagai peluang besar untuk menciptakan industri energi bersih di Aceh.
Mahfudz menambahkan, Aceh harus bersiap dari sekarang mempersiapkan SDM putra-putri terbaik di sektor migas, energi terbarukan, dan sektor strategis lainnya.
“Kita tidak boleh hanya jadi penonton. Anak-anak Aceh harus ada di posisi teknis, manajerial, bahkan menjadi pengambil keputusan di proyek-proyek besar yang ada di daerah ini,” ungkapnya.
Manfaatkan dana otonomi khusus
Menurutnya, Aceh adalah provinsi istimewa di mata Presiden Prabowo Subianto, sehingga momentum ini harus diisi dengan kinerja terbaik.
“Kita harus tunjukkan bahwa Aceh mampu menjadi contoh keberhasilan pembangunan.
Saatnya kita perkuat nasionalisme kita sebagai bagian dari NKRI, dengan berkontribusi aktif dan positif untuk kemajuan bangsa,” tegasnya.
Politisi Gerindra itu berharap, pemerintah Aceh memanfaatkan dana otonomi khusus secara tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas SDM, memperkuat infrastruktur, dan mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat.
Di saat yang sama, sektor pariwisata berbasis wisata halal, sejarah, dan bahari harus dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan baru.
Baca juga: 20 Tahun Damai Aceh, Tim Gabungan Polres Nagan Gelar Patroli Beri Rasa Aman
“Damai ini adalah modal yang tak ternilai. Tapi kalau kita mau mengejar ketertinggalan, semua pihak harus berlari.
Pemerintah, pengusaha, dan masyarakat harus bergerak dengan visi yang sama. Ingat, kunci keberhasilan salah satunya adalah kita semua harus terus belajar.
Jika itu kita lakukan bersama, insyaallah 20 tahun ke depan Aceh punya catatan emas daerah berkemajuan,” pungkasnya.
Baca juga: Sejumlah Tokoh Hadiri Peringatan Hari Damai Aceh ke-20