Selain itu, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber juga terus dioptimalkan dalam rangka menghadapi dinamika dan siklus perekonomian.
"Pemerintah memastikan pengelolaan utang berjalan secara prudent, akuntabel, dan terkendali, sehingga dapat dijaga keberlanjutan fiskal," demikian tertulis dalam Buku II Nota Keuangan.
Baca juga: Pegadaian Buka Lowongan Specialist Strategic Portfolio Monitoring, Simak Lengkap Kualifikasinya
Baca juga: Bupati Abdya Safaruddin: Kemerdekaan Direbut Dengan Darah dan Air Mata
Baca juga: Gembiranya Warga Meunasah Krueng Jangka Bireuen Ikut Aneka Lomba HUT Ke-80 RI
Artikel ini telah tayang di Kompas.com