Pensiunan BUMN Tiba di Aceh Setelah Bersepeda 36 Hari dari Jakarta, Puji Kebaikan Polisi dan Warga
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pukul 14.05 WIB, Selasa (19/8/2025), Kantor Harian Serambi Indonesia kedatangan seorang pria tua yang mengayuh sepeda.
Dengan wajah lelah namun penuh semangat, pria itu turun dari sepedanya dan kemudian menyapa satpam kantor.
Pria itu kemudian memperkenalkan diri. Namanya adalah Denni Sudiyono, berusia 67 tahun. Seorang pensiunan BUMN di Jasa Marga.
Ia datang ke Kantor Serambi Indonesia untuk membagikan kisahnya yang penuh semangat di usia senja.
Denni berasal dari Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dan saat ini menetap di Pasar Minggu, Jakarta.
Selama 45 menit bertemu, Denni Sudiyono menceritakan banyak hal tentang perjalanan itu.
Baca juga: Kisah Aulia Al Farabi, Pemuda Aceh yang Tempuh 90 Hari ke Tanah Suci Naik Sepeda ‘Kodama’
Ia menempuh ribuan kilometer dan menghabiskan sebulan lebih dari Jakarta ke Aceh dengan menaiki sepeda.
Ia telah menginjakkan kakinya di ujung barat Indonesia, tepatnya di Kilometer Nol, Pulau Sabang pada Senin (18/8/2025).
“Perjalanan dari Jakarta ke Kilometer Nol di Sabang memakan waktu sekitar 36 hari. Kemarin (Senin) saya pertama kali sampai di Kilometer Nol Indonesia,” ungkapnya yang penuh semangat.
Selama 36 hari melakukan perjalanan, cerita Denni, ia memilih rute lintas barat Sumatera. Artinya, ia melewati Provinsi Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Dalam sehari, ia mampu mengayuh sepeda sejauh 100 kilomter, melewati pegunungan dan panas terik yang menyengat tubuhnya.
Denni mengaku tidak terlalu fokus pada perlengkapan mahal. Sepedanya bahkan merupakan hadiah, tasnya dari ember bekas, dan perlengkapan lainnya pun ia siapkan ala kadarnya.
Selama di perjalanan, ia banyak dibantu oleh pihak kepolisian. Diberikan tempat tidur untuk beristirahat di Polsek dan Pos Polisi, dan bahkan disediakan makanan.
“Ketika sudah sore hari, saya selalu mampir ke Polsek. Saya diterima baik dan diizinkan untuk beristirahat. Padahal saya cuma numpang istirahat, tapi tiba-tiba sudah disediakan nasi bungkus. Hampir semua seperti itu,” pujinya atas kebaikan anggota polisi.