Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, mengonfirmasi bahwa pemadaman masih berlangsung di dua lokasi. Tim pemadam dari dua kecamatan dikerahkan untuk memadamkan api yang mengancam lahan warga.
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kabupaten Aceh Barat sejak Senin (18/8/2025) terus meluas.
Setelah sebelumnya api membakar kawasan di Gampong Alue On, Kecamatan Kaway XVI, pada Rabu (20/8/2025) siang, titik api baru kembali muncul di Gampong Keub, Kecamatan Arongan Lambalek.
Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, mengonfirmasi bahwa pemadaman masih berlangsung di dua lokasi. Tim pemadam dari dua kecamatan dikerahkan untuk memadamkan api yang mengancam lahan warga.
Di Gampong Alue On, kebakaran dilaporkan warga sejak Senin (18/8/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Pos Damkar Kaway XVI segera merespons laporan tersebut dengan melakukan pengecekan awal, lalu melakukan pemadaman pada keesokan harinya.
Sementara itu, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, Keuchik Gampong Keub melaporkan adanya kebakaran lahan di wilayahnya.
Laporan ini langsung ditindaklanjuti oleh Pos Damkar Arongan Lambalek yang melakukan pemantauan dan penanganan sesuai arahan pimpinan.
Baca juga: BPBD Aceh Barat Kerahkan Armada Padamkan Karhutla di Alue On
Hingga Rabu siang, kobaran api di kedua lokasi masih belum sepenuhnya padam, dan pemadaman terus dilakukan secara intensif.
Kebakaran di Gampong Alue On telah menghanguskan sekitar 1,5 hektare lahan, sementara luasan lahan terbakar di Gampong Keub masih dalam proses pendataan.
Cuaca kering dan angin yang bertiup kencang membuat upaya pemadaman menjadi lebih sulit.
Untuk menangani karhutla ini, BPBD Aceh Barat mengerahkan satu armada pemadam kebakaran, kendaraan operasional D-Max, serta peralatan pendukung seperti mesin robin, mesin portable Kohler.
Kemudian satu drone untuk memantau pergerakan api dari udara. Sejumlah personel dari BPBD, Pos Damkar Kaway XVI dan Arongan Lambalek, Koramil, Polsek, serta masyarakat setempat turut terlibat aktif dalam upaya pemadaman.
Teuku Ronal mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau seperti saat ini yang sangat rawan memicu kebakaran.
Pihaknya juga terus meningkatkan patroli dan pemantauan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah meluasnya karhutla.
Situasi masih dalam pemantauan ketat. Tim gabungan di lapangan terus berupaya memadamkan api agar tidak merambat lebih luas dan membahayakan pemukiman warga. (*)