"Ketika matahari terbit naik itu tidak boleh (sholat dhuha), lewatkan sampai setinggi tombak, kalau sudah lewat setinggi tombak, barulah boleh sholat," kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari video
"Waktu setinggi tombak ini disebut waktu tanduk setan, karena waktu matahari naik datang setan, sampai setinggi tombak baru setan pergi.
Saat diukur astronomi saat setinggi tombak 12 menit. Makanya tadi kita sholat lebih 15 menit," jelas Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad kemudian menjelaskan waktu diharamkan sholat ada tiga. Di antaranya waktu terbit matahari, waktu tenggelam matahari dan waktu tergelincir matahari. Karena waktu-waktu itu dipakai untuk menyembah berhala.
Sementara waktu berakhirnya dhuha adalah 10 menit sebelum Adzan Dzuhur atau waktu tergelincir matahari.
Sementara waktu terbaik melaksanakan Sholat Dhuha disebutkan pada jam 11.00.
Menurut pendapat Imam Syafi’i disebutkan waktu terbaik untuk sholat Sunnah Dhuha bisa melihat tanda alam. Di negeri Timur Tengah, saat padang pasir sudah terasa panas dan anak unta beranjak.
Ustadz Abdul Somad lantans menjelaskan hadist tersebut
"Ketika matahari panas, anak unta tidak bisa menempelkan perutnya ke pasir. Jam 11.30 sholat, oh bagus sekali matahari sedang panas. Berdoa pada saat orang tak berdoa, bagus," tutup Ustadz Abdul Somad.
Niat Sholat Dhuha
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Sholat Sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Manfaat Sholat Dhuha
1. Mendapatkan Ampunan Dosa