Berbagai pelatihan, sertifikasi, hingga training internasional di Jerman dan Selandia Baru turut memperkaya kompetensinya, khususnya di bidang konstruksi, manajemen mutu, dan teknologi ramah lingkungan.
Selain kiprahnya di bidang pendidikan, Fajri juga aktif dalam berbagai riset dan publikasi, mulai dari inovasi beton geopolimer berbasis limbah industri, pemanfaatan abu terbang (fly ash) hingga pengembangan teknologi tepat guna untuk mendukung UMKM lokal.
Ia juga menjadi bagian dari Geopolymer and Green Technology Research Centre (2GTechRC) PNL, yang fokus pada penelitian material konstruksi ramah lingkungan.
Tim 2GTechRC PNL sendiri juga telah menghasilkan proyek percontohan serupa dengan memanfaatkan fly ash dan bottom ash (FABA) dari PLTU Pangkalan Susu, sebagai jalan rabat beton di jalan lingkungan Kampus PNL pada tahun 2024.
Melalui kerjasama tripartit antara PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Pemerintah Aceh Utara.
Lalu, PNL mengaplikasikan hasil penelitian FABA berupa implementasi hasil penelitian pemanfaatan FABA PLTU Pangkalan Susu untuk pembangunan jalan rabat beton dan stabilisasi tanah di Kecamatan Simpang Keuramat, Kabupaten Aceh Utara, pada awal tahun 2025 ini.
Di lingkungan kampus, Fajri dipercaya memimpin di beberpa posisi, termasuk Ketua Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, serta pernah menjabat sebagai Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa PNL.
Dan juga pernah dipercaya menjadi Kepala Panitia Pengadaan Barang dan Jasa pada IAIN Malikussaleh, Lhokseumawe.
Sementara di masyarakat, ia aktif sebagai trainer dan pembimbing dalam berbagai pelatihan, mulai dari pengadaan barang/jasa pemerintah hingga program pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Fajri juga aktif sebagai tim teknis pada beberapa proyek pembangunan gedung di lingkungan kampus wilayah Kota Lhokseumawe.
Dengan rekam jejak akademik, pengalaman profesional, serta dedikasi tinggi pada masyarakat, kehadiran Fajri dalam proyek percontohan jalan rabat beton di Desa Uteunkot menjadi bukti nyata sinergi antara kampus, industri, dan masyarakat.
“Bagi saya, ilmu teknik bukan hanya untuk ruang kuliah atau jurnal penelitian, tapi harus hadir di tengah masyarakat.
Gedung, Jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya adalah kebutuhan nyata yang harus diperjuangkan bersama,” ungkap alumnus Jurusan Teknik Sipil PNL Lhokseumawe.
Dedikasi dan konsistensi Fajri menjadikannya bukan sekadar dosen, melainkan inspirasi bagi mahasiswa, rekan sejawat, dan masyarakat luas.
Kehadiran Fajri dan Tim 2GTechRC PNL membuktikan bahwa perguruan tinggi vokasi mampu melahirkan sosok akademisi yang solutif, inovatif, dan dekat dengan rakyat.(*)