Namun tak hanya anak-anak, orang dewasa juga berisiko mengalami cacingan. Gejala yang dialami juga bisa bervariasi, tergantung jenis cacing.
SERAMBINEWS.COM - Sering kali kita mendengar anjuran untuk rutin minum obat cacing, yang umumnya ditujukan untuk anak-anak.
Namun tak hanya anak-anak, orang dewasa juga berisiko mengalami cacingan.
Gejala cacingan pada orang dewasa bisa bervariasi, tergantung jenis cacing yang menginfeksi tubuhnya.
Namun keluhan-keluhan tersebut terkadang terabaikan begitu saja.
Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah kebiasaan minum obat cacing juga perlu dilakukan oleh orang dewasa secara rutin?
Minum obat cacing bagi orang dewasa
Menurut dr. Aisya Fikritama, seorang dokter spesialis anak dari RS UNS, orang dewasa hanya perlu minum obat cacing jika memang terinfeksi.
“Jika tidak terinfeksi, obat tersebut tidak perlu diminum,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025) dilansir dari pemberitaan Kompas.com.
Ia menekankan, konsumsi obat cacing secara rutin bagi orang dewasa tidak diperlukan.
Hal ini terutama, berlaku bagi mereka yang sehat dan tinggal di lingkungan yang bersih.
Baca juga: Ramai di Media Sosial, Apakah Orang Dewasa Perlu Rutin Minum Obat Cacing? Ini Jawaban Dokter
Namun, jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, semua anggota keluarga biasanya akan diberi obat untuk mencegah penularan.
Sebab, telur cacing bisa menyebar melalui kuku, lantai, atau makanan.
Aisya menambahkan, orang yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi atau merasakan gejala cacingan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa diberikan obat sesuai kebutuhan.
"Orang dewasa sehat yang tinggal di lingkungan bersih sebenarnya tidak perlu rutin minum obat cacing," jelas Aisya.
"Tapi kalau masuk kelompok risiko tinggi atau ada gejala cacingan, sebaiknya periksa ke dokter dan bisa diberi obat cacing sesuai kebutuhan," tambahnya.
Gejala dan kelompok berisiko tinggi
Ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi cacing atau tidak.
Menurut dr Aisya, gejala umum yang mungkin ditimbulkan ialah seperti:
- Sakit perut
- Perubahan pola buang air (diare atau sembelit)
- Perubahan nafsu makan
- Cepat merasa lelah
- Penurunan berat badan.
Baca juga: Waspadalah, Ini Ciri Anak Terpapar Cacing Gelang, Ini 7 Obat untuk Mengatasinya
Lebih lanjut, dr. Aisya juga memaparkan beberapa kelompok yang memiliki risiko tinggi terinfeksi cacingan.
Mereka ialah:
- Anak-anak, terutama usia sekolah dasar.
- Orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, seperti lingkungan padat penduduk atau fasilitas air dan toilet yang tidak memadai.
- Pekerja yang sering kontak langsung dengan tanah, seperti petani atau tukang kebun.
- Orang dengan kebersihan pribadi yang rendah, misalnya jarang mencuci tangan sebelum makan.
Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita cacingan.
Sebagai langkah pencegahan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi, dr. Aisya menyarankan agar obat cacing dapat dikonsumsi setiap enam bulan sekali.
Jika mengalami gejala cacingan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Obat yang dapat mengatasi cacing gelang
Cacing gelang, dengan nama ilmiah Ascaris lumbricoides, adalah parasit dari kelompok nematoda yang berbentuk bulat dan panjang.
Cacing ini hidup di dalam usus manusia dan dapat tumbuh hingga 15-35 cm.
Sebagai parasit, cacing gelang memanfaatkan tubuh manusia sebagai inang untuk berkembang biak, bahkan mampu bertelur sebanyak 100.000 hingga 200.000 butir per hari.
Untuk mengatasi infeksi cacing gelang, ada beberapa jenis obat yang efektif.
Namun, penggunaan obat ini harus berdasarkan resep dan anjuran dokter.
Masyarakat tidak disarankan untuk membeli obat secara sembarangan.
Baca juga: 7 Fakta Kasus Raya, 1 Kg Cacing Dikeluarkan Dari Tubuh Sebelum Meninggal, Infeksinya Hingga ke Otak
Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu kondisi pasien, terutama anak-anak, dengan dokter.
Setelah mendapat rujukan, barulah obat tersebut dapat dibeli dan dikonsumsi sesuai petunjuk.
Dilansir dari Tribun Medan, Sabtu (23/8/2025), berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi masalah cacing gelang.
1. Mebendazole
Obat ini efektif membunuh dan mengeluarkan cacing gelang serta jenis cacing lain seperti cacing tambang dan cacing kremi.
Cara kerjanya dengan mengganggu proses penyerapan glukosa dalam tubuh cacing sehingga cacing mati perlahan dan dikeluarkan melalui tinja.
2. Albendazole
Albendazole adalah obat antihelmintik yang juga digunakan untuk membasmi infeksi cacing gelang.
Obat ini menghambat metabolisme cacing sehingga mereka kehilangan energi dan mati.
Tersedia dalam bentuk tablet dan tablet kunyah.
3. Pirantel Pamoat
Obat ini membuat cacing menjadi lumpuh sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
Cocok untuk infeksi cacing gelang dan cacing kremi.
Bisa diperoleh tanpa resep dokter namun tetap harus mengikuti dosis yang dianjurkan.
4. Ivermectin
Ivermectin digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, terutama kasus yang berat atau sulit diatasi obat lain.
Biasanya dikonsumsi sebelum makan dengan resep dokter.
5. Praziquantel
Obat ini biasa dipakai untuk mengobati jenis cacing yang hidup di aliran darah, hati, dan sistem pencernaan.
Bisa juga digunakan untuk infeksi cacing gelang dengan resep dokter.
Baca juga: RS Buka Suara Kasus Raya, Bocah yang Meninggal Dipenuhi Ribuan Cacing, Ini Kondisinya Saat Ditangani
6. Levamisole
Fungsinya membuat cacing menjadi lumpuh dengan menghambat enzim tertentu pada cacing.
Ini menyebabkan cacing mati dan bisa dikeluarkan.
7. Piperazine
Cara kerjanya melumpuhkan cacing, membantu tubuh mengeluarkannya.
Biasanya diresepkan oleh dokter untuk infeksi cacing gelang.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI