Mengejutkan! Riset SEHAI di Banda Aceh-Pidie, Banyak Anak Nakes Tak Lengkap Imunisasi, Ini Faktanya

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Yayasan Sehat Hebat Data Aceh Indonesia (SEHAI) bekerja sama Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan UNICEF perwakilan Aceh menggelar diseminasi hasil riset "Kajian Perspektif Masyarakat dan Tenaga Kesehatan untuk Mengatasi Kesenjangan Imunisasi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun di Aceh". 

Kegiatan ini dibuka Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh, Ferdiyus SKM Mkes didampingi Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama di Aula Balee Keurukon, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, Senin (25/8/2025).

Hasil riset dengan studi dilakukan di Banda Aceh dan Pidie selama Februari-Maret 2025 itu didapati, hanya 19 persen dari total 47 anak tenaga kesehatan (Nakes) usia bawah dua tahun di Banda Aceh yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL).

Sementara di Pidie, hanya 6 persen dari 161 anak nakes yang mendapatkan IDL tanpa melihat ketepatan waktu pemberian.

"Dari data tersebut disimpulkan, banyak anak tenaga kesehatan di Kota Banda Aceh dan Pidie yang tidak mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan secara lengkap," ucap Peneliti sekaligus Perwakilan Unicef Aceh, dr Dita Ramadonna MSc didampingi Direktur SEHAI, Dr Dharina Baharuddin SKM MKM.

Baca juga: 17 ASN Terjaring Razia di Warkop Kawasan Banda Aceh Sekitar, Ini Pesan Tegas Satpol PP-WH Aceh

Dikatakan, berdasarkan hasil analisis riset tersebut didapati berbagai tantangan imunisasi pada nakes dan orang tua. Salah satunya masih banyak yang meragukan keamanan vaksin dan penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), termasuk yang ringan seperti demam.

Kemudian literasi rendah, diperberat banyaknya informasi hoaks di media sosial yang terlambat diatasi serta belum diimbangi dengan promosi kesehatan secara maksimal.

Mengatasi kesenjangan imunisasi, khususnya pada anak bawah dua tahun, peneliti merekomendasikan perlunya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi di Aceh.

"Mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan komitmen pemerintah, penguatan tenaga kesehatan, dan mengembalikan norma positif di masyarakat," pungkasnya.(*)