"Hitungan saya daratan yang telah habis jadi lautan lebih dari 135 meter," kata Ismail yang rumah serta pondok wisatanya hancur dihantam ombak, Senin (25/8/2025).
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Ratusan meter daratan Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, telah berubah jadi lautan.
Hal itu akibat terus digempur ombak.
Ombak penyebab abrasi mengganas sejak tahun 2020 sampai 2025 ini.
Daratan yang telah berubah menjadi lautan, berada di sisi sebelah Selatan jalan dua jalur di kawasan Pulo Sarok.
Mulai dari ujung tanggul penahan ombak dekat Hotel Bidadari sampai ke belakang Pusat Jajanan Masyarakat (Pujasera).
Ombak bukan hanya menggerus daratan, tetapi turut menghancurkan pondok wisata di objek Wisata Danau Belibis dan rumah H Ismail.
Penyebabnya di lokasi itu tidak dilengkapi tanggul penahan ombak.
Sehingga hantaman ombak ketika musim angin Selatan, Tenggara dan Barat langsung menerjang kawasan pantai.
"Hitungan saya daratan yang telah habis jadi lautan lebih dari 135 meter," kata Ismail yang rumah serta pondok wisatanya hancur dihantam ombak, Senin (25/8/2025).
Baca juga: Abrasi Pantai Pulo Sarok Mengganas, Wabup Aceh Singkil: Tahun Ini Dibangun Penahan Ombak
Ia mengetahui luas daratan yang telah berubah jadi lautan berdasarkan panjang tanah yang dimilikinya.
Berdasarkan sertifikat panjang tanahnya dari pinggir jalan dua jalur ke arah laut 150 meter.
Kemudian dari ujung tanah miliknya masih ada sempadan pantai lebih dari 100 meter.
Maka, total daratan dari pinggir jalan ke laut 250 meter.
Namun, kini tanah miliknya dari pinggir jalan ke laut tinggal tersisa sekitar 80 meter lagi.
Dengan demikian, daratan yang telah menjadi lautan lebih dari 135 meter.
Menurutnya, ombak mulai mengganas terjadi 2020 lalu.
Sebagai upaya menahan laju abrasi dilakuan pemasangan cerucuk kayu serta goni berisi pasir pada tahun 2021 dan beberapa kali dilakukan setelahnya.
Sayang, tidak bertahan lama.
Gempuran ombak terlampau dahsyat.
Bukan lagi pantai yang hancur, rumah serta pondok wisata miliknya hancur.
Baca juga: Pembangunan Tanggul Penahan Ombak Pantai Pulo Sarok 132 Meter Kuras Anggaran Rp 12 Miliar
Akibat kejadian itu, usaha Ismail mengelola objek Wisata Danau Belibis tutup.
Enam orang karyawan yang selama ini membantunya berusaha dengan berat hati dirumahkan.
Sementara itu Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman di dampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil Al Husni, Kepala Dinas PUPR Aceh Singkil Erwin Syahputra serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup datang ke lokasi.
Di lokasi, Hamzah menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, memberikan perhatian serius terhadap persoalan abrasi di pantai Pulo Sarok.
"Insya Allah tahun 2025 sudah dibangun tanggul," kata Hamzah.
Terpisah Kepala BPBD Aceh Singkil, Al Husni mengatakan tanggul penahan ombak yang akan dibangun tahun ini sepanjang 132 meter.
Dengan pagu anggaran sekitar Rp 12 miliar dari Badan Nasional Penggalangan Bencana (BNPB).
"Semula kami usulkan 400 meter yang diakomodir 132 meter," ujarnya.
Pemasangan tanggul dimulai dari ujung tanggul yang telah ada terus ke arah barat sepanjang 132 meter.
Sementara itu, Ismail berharap pembangunan tanggul bisa segara dilaksanakan sebelum kerusakan bertambah parah.
Ia juga berharap, pembangunan tanggul dapat berlanjut hingga ke pelabuhan Syahbandar sepanjang 600 meter.(*)
Baca juga: Ujung Lolok Spot Selancar di Aceh Singkil, Kini Masuk Periode Ombak Tertinggi