Haul Tu Sop

Haul Pertama Tu Sop Jeunieb, Inilah Biografi dan Perjalanan Hidup Sang Ulama Kharismatik

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu tahun sudah ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop Jeunieb, berpulang ke rahmatullah. 

Riwayat pendidikan beliau cukup menarik, dari santri dayah belajar hingga ke para Syaikh di Mekkah Al-Mukarramah, Saudi Arabia. 

Ceritanya berawal, bersamaan dengan belajar di SMP Jeunieb, Tu Sop juga aktif belajar pengetahuan dasar Islam di Dayah Darul Atiq Putra Jeunieb.

Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya pada tahun 1980, beliau kemudian masuk ke Dayah MUDI Mesra, Mideun Jok, Kec. Samalanga, Kab. Bireuen. 

Di Dayah MUDI Mesra, belajar pada banyak guru dan pada 1985, sambil belajar beliau sudah mulai mengajar di dayah tersebut. 

Setelah beberapa lama belajar dan mengajar di dayah pimpinan Ulama Kharismatik, Abon Samalanga tersebut, pada tahun 1993 Tu Sop berangkat ke Mekkah Al-Mukarramah untuk memperdalam ilmu agama selama 4 (empat) tahun kepada ulama terkenal yang mengajar di Masjidil Haram. 

Di sana, Tu Sop belajar pada Syeikh Sayed Muhammad Ali, seorang ulama sufi Mekkah bermazhab Maliki, selama empat tahun. 

Pada tahun 1997 pulang dari Mekkah dan kembali mengabdi di Dayah MUDI Mesra. 

Pada pertengahan tahun 2001 ia secara resmi memimpin Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Kecamatan Jeunieb, Bireuen. 

Kepemimpinan beliau di dayah ini adalah melanjutkan kepemimpinan ayahanda beliau yang saat itu ingin memfokuskan diri pada dayah Babussalam Putri yang kompleknya juga tidak berjauhan dari komplek dayah Babussalam Al- Aziziyah (Putra). 

Saat ini, selain menjabat sebagai Ketua HUDA dan memimpin secara aktif Dayah Babussalam AlAziziyah di Jeuneib, Tu Sop juga tercatat sebagai Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) yang fokus pada gerakan sosial,

antara lain membangun rumah dhuafa yang saat ini telah dibangun mencapai 55 unit rumah layak huni bagi kaum dhuafa di seluruh Aceh. 

Meskipun jumlahnya belum terlalu banyak, tapi gerakan ini terus membesar dan menjadi solusi atas segudang persoalan kemiskinan yang dihadapi bangsa Aceh dewasa ini. 

Gerakan ini akan menemani gerakan sosial lainnya yang lebih duluan muncul dalam kerangka “berlomba-lomba dalam kebaikan”, sesuai visi Tu Sop sendiri. 

Proses pembangunan rumah dhuafa ini dilakukan dengan cara mengumpulkan donasi dari para jama’ah pengajiannya. 

Selain itu, donasinya juga dikumpulkan oleh para relawan BMU yang tergabung dalam Gerakan Peduli Ummat (GPU) dari para dermawan lainnya. 

Halaman
1234

Berita Terkini