Perang Gaza

Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis Emmanuel Macron

SERAMBINEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional kerena melakukan kejahatan perang di Gaza, dengan mengatakan bahwa ia telah "menghina seluruh Prancis" dengan pernyataannya baru-baru ini, dalam ketegangan terbaru yang meningkat antara kedua belah pihak.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyerukan kepada Anda untuk menghentikan pelarian Anda yang mematikan dan ilegal ke dalam perang abadi di Gaza yang mempermalukan negara Anda dan menempatkan rakyat Anda dalam jalan buntu," kata Macron dalam surat kepada Netanyahu yang diterbitkan oleh surat kabar Prancis Le Monde pada Selasa seperti dikutip Al Jazeera.

Ia juga meminta agar menghentikan pemukiman yang ilegal dan tidak dapat dibenarkan di Tepi Barat, dan untuk mengulurkan tangan kepada mitra internasional.

Presiden Prancis memandang inisiatif diplomatiknya untuk mengakui Negara Palestina sebagai uluran tangan kepada Israel demi perdamaian berkelanjutan di kawasan tersebut, dan menolak tuduhan Israel bahwa ia mendukung Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui keputusan ini. Ia mengatakan bahwa negara Palestina akan "menandai berakhirnya Hamas."

Netanyahu mengirim surat kepada Macron pada tanggal 17 Agustus, menuduhnya "menyulut api anti-Semitisme" dengan mengumumkan niatnya untuk mengakui negara Palestina.

Perdana Menteri Israel mengatakan ada "peningkatan anti-Semitisme yang mengkhawatirkan di Prancis," menuduh pemerintah gagal mengambil tindakan tegas.

Sejak Oktober 2023, Israel, dengan dukungan AS, telah melancarkan perang  pemusnahan  terhadap penduduk Jalur Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan seruan internasional untuk menghentikan perang dan perintah Mahkamah Internasional  dalam hal ini.

Perang tersebut telah mengakibatkan lebih dari 62.000 orang tewas dan 158.000 orang terluka, dan 303 warga Palestina, termasuk 117 anak-anak, meninggal akibat kelaparan, menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dirilis Selasa.

Berita Terkini