Breaking News

Berita Banda Aceh

HEBAT, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Olah Ampas Kopi Jadi Sabun

“Memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak bernilai sekaligus menyediakan produk yang aman dan bermanfaat.” FAJAR FAKHRI

Editor: mufti
zoom-inlihat foto HEBAT, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Olah Ampas Kopi Jadi Sabun
For serambinews.com
HUMAS USK Gedung rektorat Kampus Universitas Syiah Kuala (USK).

“Memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak bernilai sekaligus menyediakan produk yang aman dan bermanfaat.” FAJAR FAKHRI, Dosen Pembimbing

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sekelompok mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil memanfaatkan ampas kopi menjadi sabun cuci tangan. Produk ini dinamakan Caffresh.

Inovasi mahasiswa ini berhasil menjadi ampas kopi yang biasa hanya limbah, menjadi produk memberi nilai manfaat dan nilai ekonomi. Tim Caffresh yang melakukan inovasi ini diketuai oleh Putri Nabila, dengan anggota Nadhifa Aini, Nasywa Humaira Nasrul, dan Rifa Azzura dari Program Studi Farmasi, serta Elvira Qurratul Aini dari Program Studi Manajemen. Seluruh proses pengembangan produk ini berada di bawah bimbingan langsung Apt Fajar Fakri SFarm MSFarm.

Produk ramah lingkungan ini pun lolos seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek.

Ide kreatif ini bermula dari keprihatinan tim terhadap limbah ampas kopi yang terus meningkat seiring dengan tingginya konsumsi kopi di masyarakat. "Alih-alih menjadi sampah, kami memutuskan untuk memanfaatkannya sebagai bahan utama sabun, sekaligus memberikan nilai tambah bagi kesehatan kulit," ujar Putri.

Secara ilmiah, ampas kopi mengandung antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas, serta butiran halus yang berfungsi sebagai eksfoliator alami. Sementara itu, kulit jeruk nipis dipilih karena kandungan vitamin C-nya yang mencerahkan kulit, serta minyak atsiri dan senyawa lain seperti tanin, saponin, fenol, dan alkaloid yang memiliki sifat antibakteri alami.

"Tim Caffresh tidak hanya fokus pada manfaat, tetapi juga pada keamanan dan kualitas produk. Sabun ini diformulasikan dengan pH yang seimbang dan dilengkapi pelembap agar tidak membuat kulit terasa kering atau iritasi," ujar Puri Nabila.

Serangkaian uji, termasuk uji iritasi kulit, telah dilakukan untuk memastikan keamanan produk. Hasilnya, Caffresh terbukti aman digunakan, bahkan untuk kulit sensitif.

Selain itu, uji laboratorium menunjukkan bahwa Caffresh memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang baik, efektif dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

"Uji laboratorium ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa produk yang dikembangkan tidak hanya memiliki nilai inovasi, tetapi juga efektivitas nyata," kata dosen pembimbing, Fajar Fakri.

Fajar mengatakan, produk ini diharapkan menjadi contoh kewirausahaan berbasis sains yang menggabungkan keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Caffresh membuktikan bahwa inovasi mahasiswa dapat memberikan dampak positif ganda: memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak bernilai sekaligus menyediakan produk yang aman dan bermanfaat," jelasnya.(mun)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved