Berita Banda Aceh

Elemen Sipil Lakukan Aksi Pengibaran Bendera Putih di Depan Masjid Raya

Aksi pengibaran bendera putih itu dilakukan buntut kekecewaan terhadapa penanganan bencana ekologis yang melanda Aceh.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Amirullah
Serambinews.com/Indra Wijaya
LAKUKAN AKSI - Elemen sipil melakukan aksi demonstrasi dengan pengibaran bendera putih di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (18/12/2025). 

“Siapa yang perintah itu, apa maksudnya itu?,” katanya.

Lebih lanjut, Mualem menekankan bahwa posisi Aceh saat ini mutlak berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kita sudah jelas, kan Aceh dalam NKRI,” tegasnya.

Pantauan Serambinews.com, pada Minggu (14/12/2025), bendera putih berkibar di sejumlah daerah di pinggiran jalan lintas nasional Banda Aceh -Medan. 

Bendera putih itu dikibarkan oleh warga di sejumlah titik di antaranya di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Aceh Utara.

Sejumlah warga saat ditemui mengatakan bendera putih itu dipasang karena masyarakat yang terdampak bencana alam banjir bandang sudah menyerah dan tak sanggup lagi untuk menanganinya.

"Kami sekarang menyerah dan tak sanggup lagi dan butuh bantuan," ujar seorang warga, Bakhtiar saat dijumpai di Perlak, Aceh Timur.

Baca juga: Media Asing Sorot Bendera Putih, Mendagri Mengaku belum Tahu

Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Gus Ipul Optimis Bisa Dilalui Bersama

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menanggapi aksi sejumlah warga Aceh yang mengibarkan bendera putih beberapa hari setelah wilayah tersebut dilanda banjir bandang dan tanah longsor.

Aksi itu menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai simbol keputusasaan warga di tengah minimnya bantuan pascabencana.

Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025 melanda sejumlah daerah di Provinsi Aceh.

Wilayah terdampak antara lain Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, hingga beberapa kawasan pesisir.

Aceh tercatat sebagai satu dari tiga provinsi yang terdampak bencana hidrometeorologis berskala besar, bersama Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau pada Rabu (16/12/2025), jumlah korban jiwa akibat bencana di tiga provinsi tersebut mencapai 1.053 orang, sementara 200 orang lainnya dilaporkan hilang.

Khusus di Aceh, BNPB mencatat sebanyak 449 orang meninggal dunia dan 21 orang masih dinyatakan hilang.

Memasuki pekan ketiga pascabencana, kondisi di sejumlah wilayah belum sepenuhnya pulih. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved