Banjir Landa Aceh
Pasca Banjir Masyarakat Aceh Timur Masih Kesusahan Cari Gas LPG
"Kalau kita lambat pasti nanti nggak akan dapat, karena saat ini banyak yang butuh gas untuk masak dan keperluan rumah tangga," paparnya.
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
Ringkasan Berita:
- Masyarakat Aceh Timur masih kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg (gas melon) setelah banjir bandang.
- Warga rela antre dari pagi hingga siang di pangkalan, antrean bahkan mencapai puluhan meter.
- Kondisi langka terjadi sejak akhir November 2025 dan hampir di seluruh kecamatan Aceh Timur.
- Kelangkaan gas melon pasca banjir di Aceh Timur membuat warga dan pelaku usaha kecil kewalahan.
- Harga di pangkalan rata-rata Rp 20 ribu/tabung, di pengecer bisa melonjak hingga Rp 35 ribu/tabung.
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Pasca banjir bandang melanda Aceh Timur, masyarakat masih susah mencari gas LPG 3 kilogram atau gas melon.
Banyak masyarakat yang rela antri dari pagi hingga siang di pangkalan untuk bisa mendapatkan gas LPG.
Pantauan wartawan Serambinews.com (Serambi Indonesia) Maulidi Alfata di lapangan pada Kamis (18/12/2025), gas langka sejak akhir November lalu hingga hari ini, kelangkaan tidak hanya terjadi di satu kecamatan, namun hampir seluruh Aceh Timur masyarakat susah dalam mencari gas.
Salah satu masyarakat setempat fadli menjelaskan bahwa, jika sudah masuk mobil suplai gas ia bersama tetangga lainnya langsung ke pangkalan untuk mengantri antrian pun bahkan mencapai puluhan meter.
"Kalau kita lambat pasti nanti nggak akan dapat, karena saat ini banyak yang butuh gas untuk masak dan keperluan rumah tangga," paparnya.
Ia menjelaskan harga yang dijualpun bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu per tabung, hingga 35 ribu.
"Harga pangkalan rata-rata berkisar Rp 20 ribu, tapi kadang di pangkalan tidak ada kita beli di pengecer itu harganya melambung sampai Rp 35 ribu," paparnya.
Baca juga: Kepala BNPB di Aceh Timur, Bupati Al- Farlaky: Jangan Tinggalkan Kami Sendiri
Kelangkaan gas, sebagai salah satu sarana yang mendukung keperluan rumah tangga juga menyebabkan masyarakat kewalahan.
Tanpa akses yang mudah pasca bencana, warga kesulitan untuk memulai aktivitas normal sehari-hari mulai dari persiapan pangannya di rumah-rumah.
Tak hanya aktivitas rumah tangga, banyak pedagang kecil juga masih bergantung pada gas melon, jika pasokan tersendat pelaku usaha mikro ini juga terancam titip sementara atau bisa menaikan harga jual yang berdampak pada ruginya para pembeli.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah kongres untuk menstabilkan pasokan gas jangka panjang ke Aceh Timur.
Pulihnya akses distribusi gas pasca banjir diharapkan mampu mengakhiri kelangkaan dan antrean panjang di setiap pangkalan.(*)
| Kepala BNPB di Aceh Timur, Bupati Al- Farlaky: Jangan Tinggalkan Kami Sendiri |
|
|---|
| KISSPOL Aceh Desak Respons Cepat Atasi Krisis Kemanusiaan, Dr Effendi: Bendera Putih Isyarat Darurat |
|
|---|
| 200 ASN Dikerahkan Bantu Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di Keude Geudong |
|
|---|
| Ancaman Penyakit Pascabencana, PAPDI Aceh Beri Pengobatan Gratis untuk Warga Tripa Makmur Nagan |
|
|---|
| UNESA dan Warga Surabaya Ulurkan Tangan untuk Korban Bencana Aceh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Masyarakat-Aceh-Timur-sedang-mengantri-gas-LPG-3-kilogram.jpg)