Berita Lhokseumawe

Tertutup Awan Tebal, Gerhana Bulan Total tak Terlihat di Langit Lhokseumawe

"Namun sayangnya saat mulai gerhana bulan terjadi, pukul 23.27 WIB, awan tebal mulai menutupi bulan. Sehingga semua pengunjung tidak bisa melihat...

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/HO
Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe mempersiapkan teleskop untuk pengamatam gerhana bulan total di lapangan upacara gedung Rektorat Kampus UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Minggu (7/9/2025) malam. 

"Namun sayangnya saat mulai gerhana bulan terjadi, pukul 23.27 WIB, awan tebal mulai menutupi bulan. Sehingga semua pengunjung tidak bisa melihat prosesi gerhana dari awal hingga akhir," demikian Tgk Ismail.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Peristiwa Gerhana Bulan Total terjadi pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Gerhana bulan total ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia termasuk Aceh.

Namun saat mulai terjadi gerhana hingga berakhirnya gerhana, langit Lhokseumawe, tertutup awan tebal.

Sehingga gerhana tidak bisa terlihat saat berlangsungnya pengamatan yang digelar Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di Lapangan Upacara Gedung Rektorat Kampus UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.

Ahli Falak Aceh yang juga Dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, kembali menguraikan, gerhana bulan total  terjadi pada 7-8 September 2025 bertepatan 15 Rabiul Awal 1447 H mulai pukul 23.27 sampai 02.56 WIB.

Gerhana ini merupakan satu-satunya gerhana yang bisa diamati di langit Aceh sepanjang tahun 2025. 

Secara rinci, gerhana bulan ini mulai terjadi Minggu, 7 September pukul 23.27 WIB.

Hal ini ditandai bersentuhan bayangan hitam dengan piringan bulan. 

Baca juga: Ratusan Jamaah Laksanakan Shalat Gerhana di Islamic Center, Termasuk Kapolres  Lhokseumawe

Puncak gerhana terjadi pada Senin 8 September pukul 01.11 WIB yang ditandai dengan seluruh permukaan bulan terlihat hitam kemerahan. 

Akhir gerhana Senin 8 September pukul 02.56 WIB yang ditandai terlepasnya bayangan hitam dari piringan bulan. 

Diuraikan juga, dasarnya, untuk pengamatan, ada 4 teleskop yang disediakan, yaitu teleskop Ioptron, Vixen, Sky Wathsher, dan Seestar S50.

Dimana tahapan pengamatan  dimulai pukul 21.00 WIB dengan agenda diskusi Antariksa yang membahas seputar peristiwa gerhana.

Peserta juga diajak melihat bulan purnama dengan teleskop sambil menunggu gerhana bulan total tiba.

Seratusan pengunjung terlihat antusias, mendengarkan materi dan mengamati bulan purnama dengan teleskop.

"Namun sayangnya saat mulai gerhana bulan terjadi, pukul 23.27 WIB, awan tebal mulai menutupi bulan. Sehingga semua pengunjung tidak bisa melihat prosesi gerhana dari awal hingga akhir," demikian Tgk Ismail.(*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved