Berita Bireuen
FPK Se-Aceh Rakor di Bireuen: Sinergi untuk Persatuan dan Penguatan UMKM
Munawarsyah mengungkapkan bahwa banyak masyarakat dari berbagai latar belakang etnis di Aceh yang memiliki usaha produktif.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Dalam semangat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) se-Aceh bersama jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dari berbagai kabupaten/kota di Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pada Senin, 8 September 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Wisma Bireuen Jaya dan dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bireuen, Hanafiah, SP.
Rakor ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta, terdiri dari para ketua FPK kabupaten/kota serta perwakilan dari kantor Kesbangpol se-Aceh.
Ketua panitia pelaksana, Plt Kepala Kesbangpol Bireuen, Mulyadi, SH, MM menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergitas antara FPK Provinsi Aceh dengan FPK di tingkat kabupaten/kota.
Melalui forum ini, para peserta diharapkan dapat saling bertukar informasi, menyusun strategi pelaksanaan program kerja tahunan, serta merumuskan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan.
Baca juga: Kesbangpol Aceh Gelar Rapat Koordinasi Sinergikan Program Prioritas dengan Daerah
Sekretaris FPK Aceh, Munawarsyah, SE, MM dalam sambutannya menekankan pentingnya koordinasi lintas daerah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab FPK.
Ia menyampaikan, bahwa forum ini bukan hanya wadah diskusi, tetapi juga sarana untuk menyampaikan masukan konstruktif dari masing-masing daerah.
Salah satu isu penting yang dibahas dalam Rakor adalah penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Munawarsyah mengungkapkan bahwa banyak masyarakat dari berbagai latar belakang etnis di Aceh yang memiliki usaha produktif.
Ia menyoroti denyut ekonomi di Bireuen yang dinilai sangat dinamis dan menjadi contoh positif bagi daerah lain.
Baca juga: Karang Taruna Aceh Utara Dialog dengan Menteri Sosial Saat Sosialisasi Perubahan Permen Via Daring
“Pertemuan ini ingin menggali masukan dari para peserta agar hasilnya dapat dituangkan dalam notulensi dan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Pj Sekdakab Bireuen, Hanafiah, SP menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya Rakor FPK di Bireuen.
Ia menilai, kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat silaturahmi, koordinasi, dan sinergi antar elemen bangsa dalam menjaga keberagaman yang harmonis di Aceh.
“Kami menyambut baik acara ini dengan harapan tercipta wahana pertukaran informasi dan bertambahnya wawasan terkait pembauran kebangsaan,” tuturnya.
Hanafiah menegaskan, bahwa FPK merupakan wadah strategis yang memiliki misi mulia, yakni mempererat persatuan bangsa di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya.
Ia berharap Rakor ini dapat melahirkan sinergi program antara pemerintah daerah dan FPK.
Baca juga: Kesbangpol Sabang Kuatkan Peran FKUB dalam Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama
Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, demi menjaga stabilitas sosial dan menumbuhkan semangat kebangsaan.
FPK diharapkan terus hadir sebagai garda depan dalam mempersatukan masyarakat, menyejukkan suasana sosial, serta memberikan solusi yang arif dan bijaksana terhadap berbagai persoalan kebangsaan.
Melalui komunikasi lintas etnis, agama, dan budaya, FPK diharapkan mampu memberikan rekomendasi strategis kepada pemerintah dan menjadi mitra aktif dalam menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa.(*)
Warga Cot Tufah dan Komplek BTN Bireuen Peringati Maulid Nabi |
![]() |
---|
Api Lalap Ruang Guru SDN 2 Jeumpa Bireuen, Aktivitas Belajar tak Terganggu |
![]() |
---|
Ruang KTU & Dewan Guru SDN 2 Jeumpa Bireuen Terbakar, Begini Dampaknya, Sumber Api belum Diketahui |
![]() |
---|
Tak Peduli Teriknya Matahari, Ratusan Warga Mengantre Demi Pasar Murah |
![]() |
---|
Pengurus Masjid Agung Bireuen Gelar Kenduri Maulid, Dihadiri Ribuan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.