Pasien RSUD dr Fauziah Melonjak, RS Regional Bireuen Perlu Segera Dilanjutkan

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – RSUD dr Fauziah Bireuen terus menghadapi lonjakan pasien dalam beberapa tahun terakhir. 

Salah satu kendala utama adalah keterbatasan jumlah tempat tidur dan fasilitas medis pendukung.

Untuk mengatasi hal ini, Direktur RSUD dr Fauziah, dr Mukhtar, MARS menekankan pentingnya percepatan pembangunan Rumah Sakit Regional di Cot Buket, Peusangan.

Menurutnya, RS Regional tersebut sangat dibutuhkan untuk melayani pasien dari Bireuen dan sekitarnya seperti Aceh Utara, Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Takengon.

“RSUD dr Fauziah sudah bertipe B, idealnya memiliki 600 tempat tidur. Dengan RS Regional, kapasitas itu bisa terpenuhi,” ujarnya kepada Serambinews.com, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Wakil Ketua DPRA Upayakan Kelanjutan Pembangunan RS Regional Bireuen yang Sudah Lama Mangkrak

Ia menambahkan, jika RS Regional rampung, RSUD dr Fauziah tetap akan difungsikan sebagai Trauma Center, Rumah Sakit Ibu dan Anak, atau bahkan Rumah Sakit Jantung, sesuai kebutuhan dan tren penyakit di masa depan.

Pembangunan RS Regional Bireuen dimulai sejak 2021 di atas lahan seluas 17 hektare, dengan anggaran awal Rp 26 miliar. 

Rumah sakit ini dirancang bertipe B, dilengkapi 500 tempat tidur, ruang ICU, NICU, PICU, delapan kamar operasi, poliklinik, dan IGD. 

Hingga 2023, dana pembangunan yang telah dikucurkan mencapai Rp 35 miliar dari APBA.

Namun, Mukhtar mengungkapkan, bahwa Pemkab Bireuen belum menyelesaikan pembebasan lahan untuk akses jalan menuju lokasi rumah sakit. 

Baca juga: Anggota DPRA Tinjau Pembangunan RS Regional Bireuen yang Mangkrak, Ini yang akan Dilakukan

Padahal, hal ini krusial agar proses pembangunan bisa berjalan lancar.

Ia berharap semua pihak dapat mendorong percepatan pembangunan RS Regional dan akses jalannya.

Hal ini demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat lintas kabupaten.(*)