Berita Bireuen

SMKN 1 Bireuen Santuni 40 Anak Yatim saat Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW

Santunan tersebut diberikan kepada anak yatim yang sebagian besar masih duduk di bangku PAUD dan SD, sebagai rangkaian acara kenduri Maulid Nabi

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 
SANTUNI ANAK YATIM - Kepala SMKN 1 Bireuen, M Yusuf SPd MM, Sabtu (13/9/2025) menyantuni anak yatim dalam rangkaian kenduri maulid di sekolah kejuruan tersebut. 

Santunan tersebut diberikan kepada anak yatim yang sebagian besar masih duduk di bangku PAUD dan SD, sebagai rangkaian acara kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bireuen bersama Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) menyantuni 40 anak yatim dari Desa Cot Gapu dan Buket Teukuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Sabtu (13/9/2025).

Santunan tersebut diberikan kepada anak yatim yang sebagian besar masih duduk di bangku PAUD dan SD, sebagai rangkaian acara kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW.

Amatan Serambinews.com, anak-anak yatim ditempatkan duduk bersama di ruang guru dan didampingi oleh wali mereka.

Setelah acara kenduri maulid selesai, mereka menerima santunan dan nasi kotak yang diserahkan Kepala SMKN 1 Bireuen, M Yusuf SPd MM.

Selain anak yatim, panitia juga mengundang kepala sekolah dan guru dari sejumlah SMK lain di Kabupaten Bireuen.

Kenduri maulid yang digelar secara sederhana itu juga menjadi ajang temu ramah dengan para guru dan mantan kepala sekolah.

Baca juga: Mudahkan PPPK Paruh Waktu Urus Surat Kesehatan, RSUD-TP Abdya Tetap Buka Layanan di Hari Libur 

Kepala SMKN 1 Bireuen, M Yusuf SPd MM, mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW rutin dilaksanakan setiap tahun.

Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperbaiki akhlak, khususnya pembentukan karakter siswa, seperti kesopanan, saling menghormati, menghargai, serta menjaga persatuan dan kesatuan warga sekolah.

“Di SMKN 1 Bireuen ada sekitar 1.300 warga sekolah, mulai dari tenaga pendidik, guru, hingga siswa.

Setiap hari mereka beraktivitas sesuai tugas masing-masing. Kenduri maulid ini bagian dari menjaga kekompakan, kebersamaan, dan mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik,” ujar M Yusuf. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved