Transmigrasi
Kementrans dan Tujuh Kampus Terkemuka Kaji Potensi Kawasan Transmigrasi di Abdya
Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan potensi lokal, mengembangkan komoditas unggulan, memperkuat tata kelola masyarakat
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) masuk ke dalam salah satu lokasi prioritas ekspedisi patriot yang merupakan program kerja sama antara Kementerian Transmigrasi (Kementrans) bersama 7 Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia untuk melakukan survey potensi lokal dalam wilayah kabupaten setempat.
Sejumlah kampus terkemuka itu diantaranya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Indonesia, dan Universitas Gajah Mada.
Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan potensi lokal, mengembangkan komoditas unggulan, memperkuat tata kelola masyarakat, serta merumuskan inovasi dan rekomendasi kebijakan untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini melibatkan 2.000 patriot yang tersebar di 154 kawasan transmigrasi seluruh Indonesia.
Ketua Tim Ekspedisi Patriot untuk Kawasan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya, Edi Jadmiko, Rabu (17/9/2025) mengatakan, tujuan ekspedisi patriot untuk melakukan riset dan kajian di kawasan transmigrasi untuk mengidentifikasi potensi lokal dan merumuskan strategi pengembangan kawasan.
Dimana, kata Edi, nantinya akan menggerakkan potensi daerah terutama desa menjadi kekuatan nyata bagi pertumbuhan perekonomian nasional, kemudian menghadirkan terobosan nyata di setiap lini pembangunan.
Kegiatan tersebut, jelas Edi, juga untuk menyatukan ilmu pengetahuan dengan Masyarakat Ekspedisi Patriot menjadi jembatan antara dunia kampus (pendidikan) dengan dunia kebijakan, memastikan bahwa ilmu pengetahuan tidak berhenti di menara gading tapi turun ke tanah, dan menyatu dengan rakyat.
Program ini, sebutnya, melibatkan mahasiswa, alumni, dan peneliti muda dari universitas mitra, UI, IPB, ITB, UGM, UNDIP, UNPAD, dan ITS.
Beberapa kegiatan yang dilakukan, kata Edi, seperti memetakan potensi lokal, mengembangkan komoditas unggulan, memperkuat tata kelola masyarakat, serta merumuskan inovasi dan rekomendasi kebijakan untuk menjadikan kawasan transmigrasi.
"Hasil yang diharapkan adalah dokumen rekomendasi kebijakan, rencana investasi, dan laporan teknis untuk mendukung pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi dan investasi di kawasan transmigrasi," ucapnya.
Selain menyebarkan Tim Ekspedisi Patriot, sebut Edi, Kementerian Transmigrasi juga menyediakan beasiswa pendidikan di universitas terbaik bagi masyarakat transmigrasi untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 guna meningkatkan kualitas SDM di kawasan transmigrasi.
Edi menjelaskan, adapun parameter dalam penelitian yang di lakukan meliputi sosial, ekonomi, Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), hingga potensi bencana di Kecamatan Lembah Sabil, Manggeng, dan Tangan-Tangan.
"Dari Kegiatan tersebut akan dihasilkan rekomendasi kebijakan, rencana investasi untuk mendukung pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi dan investasi di kawasan transmigrasi, dimana tujuan akhirnya diharapkan akan tumbuh kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan untuk kemajuan Indonesia," tutur Edi
Ia menyebutkan, di Provinsi Aceh terdapat 20 Tim Ekspedisi Patriot yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Dalam satu tim beranggotakan 5 orang.
Sementara di Kabupaten Abdya, ucapnya, ada empat tim yang berlokasi di wilayah Babahrot dari Universitas Gajah Mada, sedangkan wilayah Lembah sabil merupakan tim dari kampus Institut teknologi Sepuluh November, di dalamnya terdapat berbagai macam latar belakang mulai dari akademisi, praktisi, dan mahasiswa.
"Nanti semua potensi yang ada di wilayah tersebut akan kita identifikasi dan kita bantu susun strategi pengembangannya. Contohnya terkait tata kelautan ada jurusan Kelautan, pengembangan wisata ada jurusan pariwisata, pengelolaan mineral ada jurusan pertambangan, bidang pertanian, kita juga punya jurusan pertanian, sehingga semua aspek dapat dibangun strategi pengembangannya," ujarnya.
Ia mengatakan, dokumen hasil penelitian ini juga akan dilakukan FGD untuk mendapat tanggapan dan masukan dari seluruh stakeholder sebelum finalisasi.
Riset di Aceh, jelasnya, melibatkan semua perguruan tinggi mitra kerja Kementrian Transmigrasi.
Sementara itu, Camat Manggeng Ridhawiryadi bersama Camat Lembah Sabil Juarsa menyambut baik kehadiran tim ekspedisi patriot Kementerian Transmigrasi.
Selain mendukung, pemerintah kecamatan juga siap membantu dan memfasilitasi kegiatan yang diperlukan oleh tim selama bekerja.
Pihaknya sangat bangga atas kehadiran tim ekspedisi patriot Kementerian Transmigrasi di wilayah mereka.
"Kami sudah memfasilitasi pertemuan tim dengan para keuchik, mukim dan tokoh masyarakat seluruh gampong termasuk unsur muspika guna bersilaturrahmi dan sosialisasi kegiatan yang akan dilakukan oleh tim selama 3 bulan kedepan di Kecamatan Manggeng, Lembah Sabil, dan Tangan-Tangan yang menjadi lokasi fokus sasaran kegiatan mereka," kata Ridha.
Untuk itu, pihaknya berharap seluruh rangkaian kegiatan tim ekspedisi patriot berjalan lancar dan sukses, sehingga nantinya dapat memberi manfaat nyata kepada masyarakat terutama untuk pertumbuhan ekonomi kawasan yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan dalam mewujudkan visi Bupati-Wakil Bupati Abdya menuju Arah Baru Abdya Maju.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.