STKIP Muhammadiyah Abdya Wisuda 54 Sarjana S1, 21 Lulusan Raih Predikat Cumlaude

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sekolah Tinggi Keguguran dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya) resmi mewisuda 54 lulusan program sarjana (S1) angkatan XII dalam Rapat Senat Senat Terbuka Periode September Tahun 2025.

Prosesi bersejarah itu berlangsung di Aula STKIP Muhammadiyah Abdya, Selasa (30/9/2025).

Pada momentum tersebut, turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah XIII Aceh, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Abdya, Ketua STKIP Muhammadiyah dan Ketua STIT Muhammadiyah Abdya, serta para ketua organisasi otonom Muhammadiyah kabupaten setempat.

Ketua STKIP Muhammadiyah Abdya, Afdhal Jihad, SAg MPd dalam sambutannya mengatakan, pada wisuda XII ini pihaknya mengukuhkan 54 lulusan, tersaring dari 41 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris dan 13 mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika.

Dari 54 lulusan tersebut, ucap Afdhal, terdapat 21 lulusan meraih predikat pujian atau cumlaude, yaitu 12 dari Prodi Bahasa Pendidikan Inggris dan 9 dari Prodi Pendidikan Matematika.

Afdhal menyebutkan, sejak dua tahun terakhir, STKIP Muhammadiyah Abdya menerapkan kebijakan tugas akhir non-skripsi sebagai salah satu alternatif penyelesaian studi bagi mahasiswa tingkat akhir.

"Kebijakan ini kita rancang untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa dalam mengembangkan karya ilmiah yang relevan dengan bidang keilmuannya sekaligus mendorong peningkatan kualitas publikasi akademik," ujarnya.

Pada wisuda XII ini, kata Afdhal, tercatat sebanyak 46 mahasiswa berhasil menerbitkan karya ilmiah pada jurnal-jurnal bereputasi nasional, yaitu 17 artikel di jurnal SINTA 3, 4 artikel di jurnal SINTA 4, dan 25 artikel di jurnal SINTA 5.

"Keberhasilan ini merupakan capaian yang membanggakan, karena menunjukkan kemampuan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya untuk bersaing dalam forum akademik serta memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan," tuturnya.

Capaian tersebut, sambung Afdhal, juga menjadi indikator positif atas keberhasilan kebijakan tugas akhir non-skripsi dalam meningkatkan mutu akademik, memperluas jejaring keilmuan, dan memperkuat eksistensi institusi pada level nasional.

"Dari capaian yang membanggakan ini telah menunjukkan bahwa prestasi akademik yang diraih dengan predikat pujian bukanlah hal seketika ada atau semula jadi, bukan. Tapi, inilah hasil kerja keras dan keseriusan semua pihak terutama mahasiswa, dosen, dan kampus," imbuhnya.

Ini semua, tambah Afdhal, dalam rangka menjembatani cita-cita mulia sebagai pendidik yang profesional, unggulan, aplikatif, dan Islami 
di tengah-tengah masyarakat.

"Dengan adanya lulusan dengan predikat cumlaude ini sungguh telah menunjukkan kepada kita semua bahwa bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik akan memungkinkan masa lulusnya 4 tahun setengah atau lebih cepat lagi," bebernya.

Afdhal berharap jumlah mahasiswa dengan predikat cumlaude akan terus bertambah kedepannya.