Info Abdya
Pemkab Abdya Ajak Masyarakat Pahami Stunting dan Perlunya Program KB
Hal itu disampaikan Rahwadi saat membuka kegiatan TNI Manunggal KB-Kesehatan tingkat Kabupaten Abdya, yang diselenggarakan di Gampong Ladang Neubok
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Mursal Ismail
Hal itu disampaikan Rahwadi saat membuka kegiatan TNI Manunggal KB-Kesehatan tingkat Kabupaten Abdya, yang diselenggarakan di Gampong Ladang Neubok, Kecamatan Jeumpa, Kamis (2/10/2025).
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT DAYA - Asisten II Setdakab Aceh Barat Daya (Abdya) Rahwadi mengatakan, penduduk sebagai modal dasar pembangunan adalah titik sentral dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Penduduk yang besar dan berkualitas, tambah Rahwadi, akan menjadi aset yang bermanfaat bagi pembangunan, begitu juga sebaliknya.
Hal itu disampaikan Rahwadi saat membuka kegiatan TNI Manunggal KB-Kesehatan tingkat Kabupaten Abdya, yang diselenggarakan di Gampong Ladang Neubok, Kecamatan Jeumpa, Kamis (2/10/2025).
"Oleh karena itu, revitalisasi program KB merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang kependudukan," ucap Rahwadi.
Program KB, jelas Rahwadi, berkontribusi bukan hanya membatasi jumlah kelahiran, namun meningkatkan kualitas manusia.
Di antaranya peningkatan gizi ibu dan anak, mutu tenaga kerja, produktivitas, tingkat pendidikan, kesehatan, dan penurunan angka kemiskinan.
Baca juga: Pemerintah Abdya Minta BWI Libatkan Ulama Dalam Membangun Gerakan Wakaf
"Keberhasilan dalam program keluarga berencana tersebut bukan hanya merupakan keberhasilan pemerintah saja.
Akan tetapi juga keberhasilan seluruh komponen serta kader KB, melalui program-program lintas sektor antar instansi bersifat koordinatif dan sinergis," ujarnya.
Realita dilapangan, tutur Rahwadi, kesadaran masyarakat untuk ber-KB , baik dalam memilih alat kontrasepsi dan menjadi peserta KB lestari, serta mengarahkan keluarga-keluarga menjadi keluarga yang sejahtera dan berkualitas merupakan proses panjang yang berkelanjutan dan melibatkan para pihak pemangku kepentingan, relawan, provider serta adanya komitmen dari pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.
"Pada kesempatan ini, kami juga mengharapkan kesediaan semua pihak untuk dapat saling bekerja sama dan memberikan perhatian serius dalam mengentaskan permasalahan stunting.
Di mana percepatan penurunan stunting merupakan amanat dari Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021," ucapnya.
Hal ini, tambah Rahwadi, menjadi tanggung jawab bersama dan diharapkan untuk dapat mengedukasi masyarakat sehingga mengerti apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya.
Baca juga: Listrik di Abdya Kembali Normal, Manager PLN ULP Blangpidie: Kondisi Sudah Stabil
"Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah stunting yang diartikan sebagai masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama," ujarnya.
Pemerintah Abdya Minta BWI Libatkan Ulama Dalam Membangun Gerakan Wakaf |
![]() |
---|
Isi Kuliah Umum di UTU Meulaboh, Bupati Safaruddin Bagikan Kunci 'Mahasiswa Berdaya Saing' |
![]() |
---|
Baitul Mal Abdya Terima Zakat Bank Aceh Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Bupati Safaruddin Inspektur Upacara Hari Kesakitan Pancasila di Abdya |
![]() |
---|
Hasil Panen Jagung di Babahrot Capai 150 Ton, Kadistanpan: Peluang Besar Bagi Petani Abdya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.