Aceh Barat
Kakankemenag Aceh Barat dan Guru Ruhul Qur’ani Jadi Panel Ahli di ASEAN Olympiad Championship
H Abrar Zym menyampaikan materi bertajuk Al-Qur’an sebagai Sumber Kemuliaan. Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat..
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Barat, Ust. H Abrar Zym, S.Ag., M.H., bersama guru Madrasah Ruhul Qur’ani Meulaboh, Ust. Muhammad Yasin Jumadi, Lc., menjadi panel ahli dalam Forum Menghayati Al-Qur’an yang berlangsung di Masjid Al-Anshar, Kem Seri Pantai Teluk Ketapang, Terengganu, Malaysia, pada Rabu (1/10/2025).
Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN Olympiad Championship (AOC) and Sustainable Tourism Workshop 2025 yang diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara, dan diselenggarakan pada 30 September hingga 2 Oktober 2025 di Terengganu, Malaysia.
Presiden Asosiasi Homestay Terengganu, Abah Azmi bin Abdul Aziz, dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum ini dihadiri oleh peserta AOC, masyarakat sekitar, serta para orang tua angkat peserta selama berada di Terengganu. Salah satu panelis lainnya adalah penceramah kondang Terengganu, Ust. Muhammad Ramli bin Nuh, yang juga bertindak sebagai orang tua angkat peserta.
Sebagai panel pembuka, Ust. H Abrar Zym menyampaikan materi bertajuk Al-Qur’an sebagai Sumber Kemuliaan. Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam dan sumber kemuliaan bagi siapa pun yang membacanya, menghayatinya, serta mengamalkannya.
“Ketika Al-Qur’an turun di bulan Ramadhan, maka ia menjadi bulan yang sangat mulia. Ketika Al-Qur’an turun di malam Lailatul Qadar, maka ia menjadi lebih mulia dari seribu bulan. Maka jika Al-Qur’an itu dibaca, dihayati dan diamalkan oleh seseorang, ia menjadi manusia yang sangat mulia pula,” jelas Ust. Abrar.
Sementara itu, Ust. Muhammad Yasin berkesempatan membedah buku karyanya yang berjudul 12 Sebab Tidak Bisa Baca Al-Qur’an dan Solusinya, yang ia tulis berdasarkan pengalamannya selama satu dekade mengajar Al-Qur’an di Aceh, dari tahun 2012 hingga 2022.
Baca juga: GeRAK Aceh Barat Desak Pemerintah Harus Berani Wujudkan Kemandirian Energi
Ia menjelaskan bahwa undangan untuk menjadi panelis di forum ini bermula dari kunjungan Abah Azmi ke Aceh Barat dalam program Islamic Student Exchange Program Terengganu pada 11–14 September 2025.
“Saat itu saya menghadiahkan buku 12 Sebab Tidak Bisa Baca Al-Qur’an dan Solusinya. Setelah membaca dan berdiskusi singkat, Abah Azmi meminta saya untuk membedah buku tersebut dalam forum Al-Qur’an di Terengganu,” ujar Ust. Yasin.
Sebagai penutup forum, Ust. Yasin turut menyerahkan dua buku karyanya, yaitu 12 Sebab Tidak Bisa Baca Al-Qur’an dan Solusinya serta Syarah Tuhfatul Athfal, kepada Masjid Al-Anshar. Buku tersebut diterima oleh Staf Sarjen Ust. Mira Che Aziz, yang juga merupakan imam masjid dan moderator forum.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.