3 Mahasiswa Umuslim Bireuen Dilepas Ikut MTQMN XVIII di Banjarmasin

MTQMN XVIII tahun ini mempertandingkan 15 cabang lomba dengan total peserta sebanyak 1.506 mahasiswa dari 194 perguruan tinggi

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Tiga mahasiswa Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen, didampingi seorang dosen, resmi dilepas untuk mengikuti ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII tingkat nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pelepasan dilakukan pada Sabtu (4/10/2025).

MTQMN XVIII akan berlangsung pada 7–12 Oktober 2025 di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. 

Ketiga mahasiswa yang mewakili Umuslim berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yakni:

Mukhsin bin Armiya (Prodi Bahasa Indonesia) – cabang Tilawah
Miftahul Jannah (Prodi Matematika) – cabang Qiraah Sab’ah
Khairunnisa (Prodi Bahasa Inggris) – cabang Tartil

Mereka didampingi oleh Ustaz Muhammad Rizal, dosen Pendidikan Agama Islam, sebagai pembimbing.

Baca juga: Mahasiswa PAI FAI UNIKI Wakili Kampus di MTQMN XVIII 2025 Banjarmasin

Kepala Humas Umuslim, Drs Faizin MPd, kepada Serambinews.com  menyampaikan bahwa pelepasan dilakukan langsung oleh Rektor Umuslim, Dr Marwan MPd, didampingi sejumlah pejabat kampus. 

Rombongan dijadwalkan berangkat melalui jalur darat ke Medan, kemudian terbang dari Bandara Kualanamu dengan transit di Batam dan Juanda Surabaya sebelum tiba di Banjarmasin.

Dalam sambutannya, Rektor Marwan berpesan agar para peserta menjaga kesehatan, bersikap sopan, serta membawa nama baik kampus selama mengikuti kompetisi. 

Ia juga berharap mereka mampu meraih prestasi, bahkan jika hanya sebagai juara harapan, dan membawa pulang piala kebanggaan.

MTQMN XVIII tahun ini mempertandingkan 15 cabang lomba dengan total peserta sebanyak 1.506 mahasiswa dari 194 perguruan tinggi negeri dan swasta di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.(*)

Baca juga: Generasi Muda Sabang Didorong Menjadikan Batik Motif Bungong U Jadi Kebanggaan dan Identitas Daerah