Sabang
Kasus Diabetes di Sabang Capai 892 Orang, Anak-Anak Mulai Terpapar
“Sekarang kasus diabetes tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga mulai ditemukan pada anak-anak. Pola hidup yang tidak...
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Gaya hidup modern dengan konsumsi minuman manis yang berlebihan mulai menimbulkan dampak serius di Kota Sabang. Sepanjang tahun 2025, tercatat 892 warga Sabang menderita diabetes melitus, termasuk sejumlah kasus yang kini mulai menyerang anak-anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sabang, dr. Prisillya Casandra Golda, mengatakan perubahan pola makan dan kebiasaan konsumsi minuman manis menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus diabetes, terutama pada usia muda.
“Sekarang kasus diabetes tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga mulai ditemukan pada anak-anak. Pola hidup yang tidak seimbang, termasuk tingginya konsumsi gula, menjadi penyebab utamanya,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, tren minuman manis kekinian seperti boba, minuman coklat, dan minuman bersoda menjadi pemicu utama yang sering diabaikan masyarakat.
“Jika dikonsumsi sesekali mungkin tidak masalah, tetapi ketika menjadi kebiasaan harian, dampaknya sangat besar terhadap metabolisme tubuh, terutama pada anak-anak,” jelasnya.
dr. Prisillya menegaskan, ritme konsumsi gula yang tinggi sejak usia dini dapat memicu gangguan metabolik jangka panjang. Hal ini membuat anak-anak lebih rentan terkena diabetes melitus di usia muda.
Baca juga: Qori Cilik Internasional Akan Meriahkan FASI Sabang di Masjid Agung Sabtu
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Sabang terus menjalankan program promotif dan preventif, antara lain dengan memberikan edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya aktivitas fisik. Selain itu, program deteksi dini diabetes juga dilakukan agar kasus dapat segera ditangani sebelum menimbulkan komplikasi.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih memperhatikan pola konsumsi anak-anak. Kurangi minuman manis dan perbanyak makanan bergizi seimbang,” pesan dr. Prisillya.
Dengan kesadaran bersama dan perubahan pola hidup yang lebih sehat, Dinkes Sabang berharap angka penderita diabetes di Kota Sabang dapat ditekan di tahun-tahun mendatang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.