Literasi
Relawan Literasi Masyarakat Gencarkan Gerakan Membaca Lewat Pustaka Keliling
Menurut Penanggung Jawab Relima, Dea Nizatillah, tahun ini layanan pustaka keliling hadir dengan semangat baru berkat kolaborasi yang lebih
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Suasana belajar di sejumlah sekolah dasar di Kota Sabang kini terasa berbeda. Anak-anak yang sebelumnya jarang bersentuhan dengan buku bacaan di luar pelajaran sekolah, kini dapat menikmati beragam koleksi menarik melalui layanan Pustaka Keliling, yang digagas oleh Relawan Literasi Masyarakat (Relima) bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Sabang.
Program ini membawa angin segar bagi dunia pendidikan di wilayah pulau terluar Aceh tersebut. Setiap minggunya, mobil pustaka berkeliling ke sekolah-sekolah, mengantarkan ratusan buku untuk membuka akses literasi bagi anak-anak yang berada jauh dari pusat kota.
Menurut Penanggung Jawab Relima, Dea Nizatillah, tahun ini layanan pustaka keliling hadir dengan semangat baru berkat kolaborasi yang lebih erat antara Relima dan Dinas Perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sekali seminggu ke berbagai sekolah, dengan tujuan utama memperluas akses dan pemerataan bahan bacaan.
"Jika tahun-tahun sebelumnya mobil pustaka lebih banyak menyasar sekolah-sekolah yang berada di sekitar pusat kota, tahun ini kami mengutamakan sekolah-sekolah yang sulit dijangkau dan jaug dari layanan langsung dari perpustakaan," ujar Dea saat ditemui, Selasa (7/10/2025).
Mengusung konsep “jemput bola”, pustaka keliling ingin memastikan bahwa siswa-siswi di berbagai penjuru Kota Sabang tidak hanya memiliki akses terhadap buku bacaan, tetapi juga memahami pentingnya literasi sejak dini. Dalam setiap kunjungan, tim pustaka tidak hanya membawa buku, tetapi juga mendorong kerja sama resmi (MoU) antara sekolah dan Perpustakaan Daerah, agar kegiatan literasi ini dapat berkelanjutan.
“Selama ini, banyak siswa di daerah gampong yang belum memiliki akses mudah ke bahan bacaan. Melalui pustaka keliling, kami ingin mereka merasakan bahwa membaca itu menyenangkan dan penting,” tambah Dea.
Selain menyediakan buku yang sesuai dengan jenjang pendidikan, setiap kegiatan juga disertai dengan edukasi ringan mengenai pentingnya literasi dan budaya membaca. Beberapa sekolah bahkan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Sabang, sebagai bentuk komitmen untuk melanjutkan program ini secara berkesinambungan.
“Kerja sama ini penting agar kegiatan literasi tidak berhenti pada kunjungan sesaat. Kami berharap semangat membaca bisa terus tumbuh dan hidup di sekolah-sekolah Sabang,” tuturnya.
Hingga saat ini, layanan pustaka keliling telah menjangkau sejumlah sekolah seperti MIN Anoi Itam, SDN 12 Sabang (Kuta Barat), SDN 25 Sabang (Iboih), SDN 26 Sabang (Keuneukei), dan SDN 28 Sabang (Jaboi). Anak-anak terlihat sangat antusias memilih dan membaca buku cerita, ensiklopedia anak, serta berbagai bacaan menarik lainnya yang dibawa oleh tim pustaka.
Program ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun budaya literasi yang merata di Sabang, sekaligus mendekatkan dunia pengetahuan kepada anak-anak di seluruh penjuru pulau.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.