Infrastruktur

Jembatan Gantung Lambhuk-Lamseupeung Diresmikan, Mudahkan Warga ke Masjid Keuchik Leumiek 

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, mengatakan, dengan diresmikannya jembatan tersebut diharap dapat menjadi amal sedekah

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Hendri
PERESMIAN JEMBATAN GANTUNG LAMSEUPEUNG - LAMBHUK  - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,  Rakhman Taufik, Anggota DPR RI, H. Irmawan, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Anggota DPR Aceh Munawar Ar (Ngoh Wan) dan sejumlah tokoh masyarakat sekitar saat lakukan peresmian  Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk yang menghubungkan Kecamatan Lueng Bata dengan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Rabu (8/10/2025). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jembatan gantung penghubung dua desa Lambhuk-Lamseupeung kini sudah bisa digunakan usai dilakukan peresmian secara simbolis, Rabu (8/10/2025).

Peresmian itu dilakukan langsung oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal bersama Anggota DPR RI Ir Irmawan dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rakhman Taufik.

Juga hadir dalam kegiatan itu Anggota DPRA Komisi IV, Munawar AR (Ngoh Wan), Kabalai BPJN Aceh, Kabalai BWS Aceh, dan Sekda Banda Aceh, Jalaluddin.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, mengatakan, dengan diresmikannya jembatan tersebut diharap dapat menjadi amal sedekah jariyah.

"Apalagi jembatan ini dibangun untuk memudahkan akses masyarakat ke masjid keuchik Leumik," kata Illiza.

Ia berharap masyarakat ikut menjaga keasrian dan kebersihan jembatan tersebut. Khususnya dengan tidak membuang sampah ke dalam sungai.

Sebab hadirnya jembatan itu juga dapat menjadi spot wisata baru dan religi bagi masyarakat. 

Hal itu menimbulkan adanya multiplier effect untuk menambah pendapatan masyarakat.

Ia juga meminta agar pihak kampung untuk memanfaatkan produk para pelaku UMKM untuk dijual kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di kawasan tersebut.

"Ketika ada jembatan ada, tapi sungai tidak dibenahi dan ditata, tentu juga akan mempengaruhi nilai estetika. Bantaran sungai harus kita jaga," pungkasnya.

Sementara itu Anggota Komisi V DPR RI, Irmawan, mengatakan, jembatan gantung tersebut sudah diperjuangkan sejak tahun 2018 dan baru bisa dilaksanakan pembangunan tahun ini.

Dijelaskannya, ide pertama muncul atas dasar keprihatinan terhadap jamaah masjid yang berasal dari kawasan Lambhuk, Beurawe dan sekitarnya untuk menuju ke Masjid Haji Keuchik Leumik.

Selama ini, jamaah dari seberang sungai harus memutar lewat Jembatan Simpang Surabaya dulu untuk bisa sampai masjid. 

"Masjid ini salah satu masjid kebanggan warga kota. Dengan dibangunnya jembatan ini kita berharap masyarakat bisa dengan mudah datang ke masjid tanpa harus muter lagi," ujarnya.

Terlebih jarak antara kedua desa ini tidak terlalu jauh. Diharapkan dengan adanya jembatan gantung tersebut, dapat memudahkan masyarakat Lambhuk untuk melaksanakan ibadah ke Masjid Keuchik Leumik.

“Jembatan ini dikhususkan untuk pejalan kaki, agar jembatan kita ini tahan lama. Khususnya jamaah. Daya tahannya pun lebih lama nanti,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved