Berita Bireuen

Sempat Ditutup karena Warga Berselisih, Jalan Paya Bili–Lhok Kulam, Jeunieb Bireuen Kini Dibuka

“Bangun pagi sudah terlihat jalan ditutup dan kami tidak berani membuka jalan, ditutup jalan ada perselisihan antar warga, kenapa ruas jalan umum...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS
JALAN DITUTUP - Ruas jalan Lhok Kulam ke Paya Bili, Jeunieb Bireuen sempat ditutup Kamis malam dan dibuka Muspika Jeunieb sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat (10/10/2025). 

“Bangun pagi sudah terlihat jalan ditutup dan kami tidak berani membuka jalan, ditutup jalan ada perselisihan antar warga, kenapa ruas jalan umum ditutup,” ujar beberapa ibu rumah tangga warga Paya Bili.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ruas jalan kabupaten antar desa Lhok Kulam – Paya Bili, Jeunieb, Bireuen berjarak sekitar 7 Km  arah selatan Simpang Nalan, Jeunieb, jalan Banda Aceh – Medan ditutup warga Lhok
Kulam, Jeunieb sejak pukul 23.00 WIB, Kamis (9/10/2025).

Ruas jalan kabupaten ditutup karena ekses perselisihan warga.

Hasil musyawarah lapangan, jalan kemudian dibuka Muspika Jeunieb, sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat (10/10/2025). 

Amatan wartawan Serambinews.com (Serambi Indonesia), Yusmandin Idris di lokasi saat jalan masih ditutup, sejumlah siswa dan masyarakat Paya Bili tidak bisa melintas.

Jalan ditutup menggunakan tiga batang pohon  pinang dan dibentangkan pada jalan berbentuk pagar,

Kemudian diletakkan dahan kayu dan lainnya, sehingga jalan tidak bisa dilewati.

Para siswa dan masyarakat dari Paya Bili hendak ke Lhok Kulam tembus ke Jeunieb, tidak bisa melintas.

Sebaliknya masyarakat dari Lhok Kulam ke Paya Bili yang hendak ke kebun juga tidak bisa lewat.

Warga maupun siswa hanya duduk di pinggir jalan dan membicarakan persoalan jalan ditutup yang informasinya berlangsungn sejak Kamis malam.

“Bangun pagi sudah terlihat jalan ditutup dan kami tidak berani membuka jalan, ditutup jalan ada perselisihan antar warga, kenapa ruas jalan umum ditutup,” ujar beberapa ibu rumah tangga warga Paya Bili.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (10/10/2025), Camat Jeunieb, Muhammad Rahmat Maulana SIP MSi bersama Plh Kapolsek Jeunieb, Ipda Ridwan SH dan Koramil Jeunieb, Letda INf Effendi bersama para anggotanya tiba di
lokasi.

Selain itu, hadir juga Keuchik Lhok Kulam, Sulaiman dan mantan Keuchik Paya Bili  Abdul Wahab serta para perangkat desa di lokasi.

Dalam pertemuan lapangan, Camat Jeunieb langsung mengajak semua pihak yang berselisih paham untuk tidak mengorban masyarakat.

Dalam ajakan yang dilakukan secara humanis itu Rahmad mengatakan, warga Lhok Kulam, warga Paya Bili
adalah warga Jeunieb.

“Masyarakat dua desa adalah masyarakat saya, kami dari Muspika Kecamatan Jeunieb, hadirnya ke lokasi memastikan kehidupan masyarakat sekitaran kawasan tersebut aktivitas masyarakat,
aktivitas ekonomi,  sekolah dan lainnya berjalan normal,” ujarnya.

JALAN DITUTUP - Ruas jalan Lhok Kulam ke Paya Bili, Jeunieb Bireuen sempat ditutup Kamis malam dan dibuka Muspika Jeunieb sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat (10/10/2025).
JALAN DITUTUP - Ruas jalan Lhok Kulam ke Paya Bili, Jeunieb Bireuen sempat ditutup Kamis malam dan dibuka Muspika Jeunieb sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat (10/10/2025). (SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS)

Baca juga: Ribuan Santri Hadiri Haul Pertama Tu Sop di Kompleks Dayah Babussalam Jeunieb Bireuen

Camat mengakui dua desa tersebut ada sedikit perselisihan.

Apabila ada masalah-masalah yang harus diselesaikan kedua belah pihak, biarlah ada
ruang tersendiri baik di Kantor Camat, pengadilan yang akan diwakili oleh para perangkat desa, maka dapat diselesaikan nantinya, dengan harapan jalan ditutup dapat dibuka.

Plh Kapolsek Jeunieb,  Ipda Ridwan SH yang didampingi Danramil Jeunieb dalam pertemuan lapangan mengatakan, permasalahan perselisihan diharapkan dapat segera diselesaikan, sebab kasihan warga tidak bisa beraktivitas.

“Mungkin kemarin ada warga yang salah ngomong, sehingga berdampak akan dipertemukan dan mengharapkan dengan sepuluh jari ruas jalan ditutup sama-sama dibuka, itu saja intinya,” ujarnya.

Usai berbicara dan didengar masyarakat dua desa dan perangkat desa, ruas jalan ditutup kemudian dibuka sama-sama.

Dahan kayu, pohon pinang yang merintangi jalan dipindahkan ke samping jalan, sehingga warga juga lega.
(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved