Reshuffle Manajemen BPKS
Reshuffle BPKS, Empat Pejabat yang Sempat Nyatakan Mosi Tak Percaya Kini Tergeser
Empat pejabat yang beberapa waktu lalu menyatakan mosi tidak percaya terhadap Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen, kini mengalami pergeseran jabatan...
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Nurul Hayati
Menariknya, dalam salah satu podcast yang sempat beredar, Fajran Zain salah satu pejabat paling vokal dalam menyatakan mosi tidak percaya mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengetahui akan digeser dari jabatan Deputi Umum.
Dalam pernyataannya, ia bahkan menolak bila ditempatkan di posisi Deputi Teknik, Pengembangan, dan Tata Ruang, dengan alasan jabatan tersebut semestinya diisi oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan teknik atau engineering.
“Saya tidak mau menjadi korban bully orang lain. Urusan Fajran secara pendidikan dan pengalaman tidak ada kaitannya dengan teknik dan pembangunan,” ungkapnya dalam podcast tersebut.
Publik kini menanti langkah Fajran Zain, apakah ia akan menerima jabatan barunya di posisi yang sebelumnya ia tolak, atau memilih mundur sebagai bentuk konsistensi terhadap sikap yang pernah ia sampaikan.
Dengan perombakan ini, arah kebijakan dan soliditas manajemen BPKS ke depan menjadi sorotan publik, terutama terkait upaya memulihkan kepercayaan terhadap lembaga strategis yang mengelola kawasan Sabang.
Langkah reshuffle ini disebut sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan peningkatan kinerja lembaga, namun publik menilai ada aroma konsolidasi internal yang cukup kuat di balik keputusan tersebut.
Empat pejabat yang sebelumnya menandatangani mosi tidak percaya terhadap Kepala BPKS yaitu Wakil Kepala BPKS, Teuku Hendra Budian, Deputi Umum, Fajran Zain, Deputi Tekbang, Azwar Husein, ST, dan Deputi Komersial dan Investasi, Jeliting Pribadi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.