Pemeriksaan Paru Gratis Ungkap Kasus PPOK dan Asma di Lamsidaya, Dokter Spesialis Turun ke Lapangan

Dari hasil pemeriksaan medis, tim dokter berhasil mengidentifikasi 9 kasus gangguan paru yang memerlukan tindak lanjut, termasuk 2 kasus PPOK, 2 kasus asma, 1 kasus tuberkulosis paru aktif, 1 kasus bronkitis akut, 1 rhinitis alergi, serta beberapa kasus dispnea dan gangguan pernapasan lainnya.

Sebagian besar peserta mengaku ini adalah pengalaman pertama mereka mendapatkan pemeriksaan fungsi paru dan berkonsultasi dengan dokter spesialis, sehingga kegiatan ini memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di masyarakat.

Baca juga: Selamat! Mahasiswa FK USK Juara 2 Nasional Kompetisi Farmakologi LUMOS 2025

Ketua Department Community Outreach AMSA-USK, Muhammad Hafizh Riski Abdika menegaskan bahwa AERO adalah bentuk nyata kepedulian mahasiswa kedokteran untuk memberikan layanan kesehatan yang aplikatif dan edukatif.

“Kegiatan ini bukan hanya penyuluhan, tetapi membuka akses konsultasi spesialis yang selama ini sulit dijangkau masyarakat di daerah pedesaan. Kami ingin masyarakat sadar bahwa gejala ringan bisa menjadi tanda awal penyakit serius yang membutuhkan penanganan cepat,” ujarnya.

Para peserta pun memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. Salah satu peserta lansia menyampaikan, “Saya pikir batuk saya biasa saja, ternyata saya perlu pemeriksaan lebih lanjut. Terima kasih AMSA-USK yang sudah datang langsung ke desa kami dan membuka mata kami akan pentingnya kesehatan paru.”

Dengan terselenggaranya AERO, AMSA-USK berharap masyarakat Gampong Lamsidaya dan sekitarnya dapat lebih waspada terhadap gejala penyakit paru serta aktif mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari misi AMSA dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui edukasi, pelayanan kesehatan yang merata, dan penguatan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan bebas asap rokok.(rel/*)