Banda Aceh

GEN-A Gelar Webinar Inter-Professional Collaboration untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

“Interprofessional collaboration bukan sekadar konsep, melainkan budaya kerja yang menuntut keterbukaan, saling menghormati, dan komunikasi...

Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
WEBINAR - Sebanyak 86 peserta yang terdiri dari mahasiswa, perawat, dokter dan apoteker mengikuti Webinar Inter-Professional Collaboration yang diselenggarakan oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) pada Minggu (12/10/2025), melalui zoom meeting. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 86 peserta yang terdiri dari mahasiswa, perawat, dokter dan apoteker mengikuti Webinar Inter-Professional Collaboration yang diselenggarakan oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) pada Minggu (12/10/2025), melalui zoom meeting.

Kegiatan ini dengan mengusung tema “Dari stereotip ke sinergi: menguatkan peran setiap profesi dalam layanan kesehatan.” yang bertujuan mengoptimalkan kolaborasi antar profesi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber lintas profesi yaitu Dr. dr. Mulkan Azhary, M.sc., Sp.P (K) (Direktur Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USK), Ns. Noraliyatun Jannah, M.Kep (Staf Ahli GEN-A dan Dosen Fakultas Keperawatan USK) dan Apt. Nurmalia Zakaria, M. Farm (Dosen Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh). 

Kegiatan dibuka oleh Ns. Zafira Nabilah, S.Kep selaku Chief Executive Officer (CEO) sub unit T-Helper, salah satu sub-unit GEN-A, ia mengatakan dengan adanya kegiatan ini, dapat membangun kesadaran baru bahwa kolaborasi bukan tentang siapa yang paling berperan, tetapi tentang bagaimana kita bersinergi untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien. 

“Interprofessional collaboration bukan sekadar konsep, melainkan budaya kerja yang menuntut keterbukaan, saling menghormati, dan komunikasi efektif antarprofesi. Dengan semangat sinergi, kita dapat mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih holistik, manusiawi, dan berdaya guna,” ujar koordinator T-HELPER GEN-A. 

Baca juga: GEN-A Gelar Pelatihan P3K bagi Guru, Begini Cara Tangani Mimisan hingga Keseleo

Materi pertama dibuka oleh Dr. dr. Mulkan Azhary, M.Sc., Sp.P(K). "Pelaksanaan IPC ini semua tenaga kesehatan harus menekankan ego masing masing. Karna dalam menghilangkan stereotip yang selalu muncul kita juga harus paham Batasan Batasan dan ranah kerja kita masing masing, mana tanggung jawab kita dan mana yang perlu dikolaborasikan. Sehingga memudahkan antarprofesi untuk berkolaborasi," ujarnya. 

Narasumber kedua yaitu Ns. Noraliyatun Jannah, M.Kep menyampaikan materi terkait peran perawat dalam menumbuhkan kesetaraan dan komunikasi efektif. Dalam paparannya, Ns. Nora menekankan bahwa minimnya kolaborasi berdampak pada keselamatan, mutu layanan, dan kepuasan pasien. Bahwa perlu kita yakini kita semua adalah agen perubahan, setiap kita punya change untuk berimpact, bahkan langkah kecil anda harini hadir di webinar juga akan menjadi dampak besar kedepannya.

Narasumber ketiga yaitu Apt. Nurmalia Zakaria, M. Farm menyampaikan materi terkait peran apoteker dalam kolaborasi dan pengumpulanan keputusan klinis. 

“Apoteker memiliki peran krusial yang melampaui sekedar penyedia obat. Mereka adalah pengambil keputusan klinis yang berfokus pada keselamatan dan efektifitas terapi obat secara menyeluruh. Salah satunya adalah memberikan konseling kepada pasien dan masyarakat terkait penggunaan obat yang benar. Konseling oleh apoteker kepada pasien sangat diperlukan dalam rangka mengubah perilaku pasien. Dengan begitu, perubahan perilaku itu dapat memperbaiki kesehatan pasien,” ucapnya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan.(rel/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved