Disperindag Aceh Tinjau Pelabuhan Krueng Geukueh, Persiapan Rute Pelayaran Malaysia

“Krueng Geukueh akan menjadi simpul penting ekspor Aceh. Potensi hasil pertanian, perikanan, hingga industri rakyat kita sangat besar. Pelabuhan ini akan menjadi gerbang utama agar produk Aceh menembus pasar internasional secara langsung,” ujar Teuku Adi Darma dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Senin (20/10/2025).

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh melakukan kunjungan kerja ke Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Lhokseumawe baru-baru ini untuk mengecek kesiapan pelabuhan Krueng Geukueh.

Pelabuhan tersebut berada di kawasan Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Disperindag Aceh, Teuku Adi Darma, didampingi Sekretaris Disperindag Aceh, Dedy Rezika, serta jajaran pejabat struktural — meliputi Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Kabid PKTN, Kabid PSDI, dan Kabid SPPI.

Turut hadir pula Kadis Perindag Aceh Utara, Khusairi, yang menekankan pentingnya integrasi rantai pasok daerah agar pertumbuhan ekonomi Aceh semakin merata.

Rombongan disambut hangat oleh manajemen Pelindo Multi Terminal Branch Lhokseumawe, di antaranya Deputy Branch Manager Operasi & Teknik, Taufik Rahmat Nasution, Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer, serta Staf Humas, Khairul Iman.

Setelah melakukan diskusi di ruang rapat pukul 10.00 WIB, rombongan melanjutkan kunjungan lapangan dengan meninjau sejumlah fasilitas pelabuhan seperti dermaga dan terminal penumpang, gudang penyimpanan.

Kemudian, area penumpukan barang, serta menyaksikan langsung proses bongkar semen bag dari kapal ke truk distribusi di area operasi.

Dalam kesempatan itu, Kepala Disperindag Aceh, Teuku Adi Darma, menyampaikan optimisme besar terhadap peran Pelabuhan Krueng Geukueh sebagai simpul utama perdagangan Aceh ke mancanegara.

“Krueng Geukueh akan menjadi simpul penting ekspor Aceh. Potensi hasil pertanian, perikanan, hingga industri rakyat kita sangat besar. Pelabuhan ini akan menjadi gerbang utama agar produk Aceh menembus pasar internasional secara langsung,” ujar Teuku Adi Darma dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Senin (20/10/2025).

Baca juga: Jembatan Spiral Geurute hingga Pengembangan Pelabuhan Krueng Geukeuh Masuk RPJM Nasional

Sementara itu, Sekretaris Disperindag Aceh, Dedy Rezika, menegaskan bahwa kerja sama dengan Pelindo merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi daerah.

“Kita tidak hanya bicara pelabuhan, tapi ekosistem ekonomi yang utuh. Dari petani, UMKM, eksportir hingga logistik — semua harus terhubung dalam sistem ekspor yang efisien. Dan Pelindo Lhokseumawe punya infrastruktur dan SDM yang siap ke arah itu,” jelasnya.

Dari sisi operator pelabuhan, Deputy Branch Manager Operasi & Teknik Pelindo SPMT Lhokseumawe, Taufik Rahmat Nasution, menyatakan kesiapan penuh pihaknya dalam mendukung percepatan arus logistik Aceh.

“Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe telah menyiapkan layanan operasional 24 jam dengan sistem keamanan dan efisiensi tinggi. Fasilitas multipurpose, gudang, hingga terminal penumpang siap melayani kegiatan ekspor maupun logistik domestik,” tegas Taufik.

Senada, Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer, menyebut bahwa Pelindo terus membuka ruang bagi kolaborasi investasi dan inovasi pembangunan ekonomi maritim.

“Kami ingin pelabuhan ini tidak hanya jadi titik bongkar muat, tapi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pelindo siap melesat bersama pemerintah dan pelaku usaha Aceh, membawa potensi lokal ke panggung global,” ungkap Mildawaty.

Kunjungan tersebut juga menjadi langkah penting dalam rencana pembukaan rute pelayaran internasional Penang (Malaysia) – Krueng Geukueh (Indonesia).

Jalur ini diharapkan dapat mempercepat ekspor komoditas unggulan Aceh sekaligus memperkuat posisi Aceh Utara sebagai hub ekonomi maritim dan investasi logistik strategis di wilayah barat Indonesia.(*)