Tekan Stunting di Woyla Barat, Aceh Barat Salurkan 150 Paket Pangan Bergizi

Ringkasan Berita:

• Pemkab Aceh Barat menyalurkan 150 paket makanan bergizi bagi keluarga dengan balita stunting di Kecamatan Woyla Barat, mencakup 24 gampong rawan pangan berdasarkan FSVA 2024.
• Paket berisi daging, susu UHT, biskuit, dan telur sebagai upaya memperkuat ketahanan gizi dan menurunkan angka stunting.
• Program lintas sektor ini diharapkan meningkatkan kesadaran gizi dan diperluas ke kecamatan lain dengan kerawanan pangan tinggi.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pangan menyalurkan 150 paket makanan bergizi bagi keluarga yang memiliki balita stunting dan kekurangan gizi di Kecamatan Woyla Barat, Senin (3/11/2025).

Program ini merupakan bagian dari upaya penanganan kerawanan pangan di wilayah prioritas 3 dan 4 berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2024.

Di Kecamatan Woyla Barat, intervensi tersebut mencakup 24 gampong yang masuk dalam kategori rawan pangan.

Kepala Dinas Pangan Aceh Barat, Kamarlis SP, Senin (3/11/2025) mengatakan bantuan pangan bergizi ini bertujuan memperkuat ketahanan gizi keluarga sekaligus mendukung percepatan penurunan angka stunting di daerah tersebut.

“Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap peningkatan gizi masyarakat, terutama bagi keluarga yang memiliki anak berisiko stunting,” ujar Kamarlis.

Setiap paket berisi 1 kilogram daging segar, 4 liter susu UHT, 2 bungkus biskuit regal, dan 4 kilogram telur ayam.

Baca juga: Difasiltasi PMI Banda Aceh, Perjuangan Bayi Bocor Jantung Pedalaman Aceh Cari Kesembuhan ke Ibukota

Bantuan disalurkan melalui koordinasi lintas sektor di tingkat kecamatan, melibatkan unsur pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan aparatur gampong.

Camat Woyla Barat, Kamaruddin, menyebut program tersebut penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak.

“Selain membantu memenuhi kebutuhan pangan, program ini juga diharapkan memotivasi keluarga untuk lebih memperhatikan pola makan dan kesehatan anak,” kata Kamaruddin.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menargetkan program serupa dapat diperluas ke kecamatan lain dengan tingkat kerawanan pangan tinggi.

Sinergi antarinstansi disebut menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang sehat, produktif, dan bebas stunting. (*)