Berita Banda Aceh

Petambak dan Tim Operator Kuala Cangkoi Dilatih Operasional Crab Bank

memberikan materi lengkap mulai dari pengenalan alat, teknik pengoperasian, hingga tahapan pelepasan

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO 
Sejumlah petani tambak di Kuala Cangkoi, Ulee Lheue, Banda Aceh saat ikut Pelatihan Dasar Operasional Crab Bank. 

 

memberikan materi lengkap mulai dari pengenalan alat, teknik pengoperasian, hingga tahapan pelepasan

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sejumlah petani tambak di Kuala Cangkoi, Ulee Lheue, Banda Aceh diberi Pelatihan Dasar Operasional Crab Bank

Mereka diajarkan mulai dari penampungan indukan hingga pelepasan zoea ke alam.

Pelatihan itu diberikan oleh Tim Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bersama Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya (PRISB). 

Pelatihan dan pendampingan sudah dimulai dari 29 Oktober.

Muhammad Nawawi, ST, M.Sc sebagai narasumber utama memberikan materi lengkap mulai dari pengenalan alat, teknik pengoperasian, hingga tahapan pelepasan zoea kepiting ke laut sebagai bagian dari sistem pengelolaan Crab Bank yang berkelanjutan.

Baca juga: Sivitas Akademika UTU Ramai-ramai Ziarah ke Makam Teuku Umar, Ini Maknanya

Ketua tim pengabdi, Deni Yanuar, S.IP., M.I.Kom, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat pesisir dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pada upaya membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menjaga ekosistem perairan.

Deni menambahkan, ke depan tim pengabdian akan terus melakukan pendampingan terhadap operator Crab Bank agar sistem penampungan, pembesaran, dan pelepasan zoea kepiting dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan.

Pelatihan ini diikuti oleh tim operator Crab Bank Panglima Laot Kuala Cangkoi serta para pelaku nelayan lokal yang menjadi mitra dalam pengembangan program pemberdayaan masyarakat pesisir.

Sementara itu, Panglima Laot Kuala Cangkoi, Syafaat, menyampaikan berterima kasih atas ilmu dan pendampingan dari tim USK. 

“Dengan adanya pelatihan ini, para nelayan bisa lebih memahami cara menjaga indukan kepiting dan melepas zoea ke laut dengan benar. 

Ini bukan hanya soal konservasi, tapi juga masa depan penghidupan masyarakat pesisir,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta model pemberdayaan berbasis lingkungan yang tidak hanya menjaga kelestarian ekosistem laut, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat nelayan di kawasan Kuala Cangkoi.(mun)

Baca juga: GI UIA Gandeng KSPM Jeumpa & KNPI Bireuen Gelar Edukasi Publik Pasar Modal untuk Generasi Muda Aceh

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved