Cahaya Aceh

Keindahan Sabang tak Pernah Habis

Sabang selalu punya cara untuk membuat siapa saja jatuh cinta. Pulau kecil di ujung barat Indonesia ini tak hanya memikat lewat laut

|
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: IKL
IST
MUNAWAR AR NGOHWAN Anggota DPRA dari Fraksi PKB 

SERAMBINEWS.COM -  Sabang selalu punya cara untuk membuat siapa saja jatuh cinta. Pulau kecil di ujung barat Indonesia ini tak hanya memikat lewat laut birunya yang memesona, tetapi juga lewat keheningan alam, udara yang bersih, sejarah yang berjejak, dan keramahan masyarakatnya yang tulus menyambut siapa pun yang datang.

Dari dasar laut penuh warna hingga puncak gunung yang menghembuskan aroma belerang, Sabang adalah perpaduan harmoni alam dan kehidupan yang tak lekang oleh waktu.

Bagi Munawar AR, yang akrab disapa Ngohwan, Sabang bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah rumah dari sejuta keindahan yang tak pernah habis untuk disyukuri.

“Sabang punya segalanya. Lautnya indah, gunungnya hidup, masyarakatnya ramah, dan kulinernya menggugah selera. Kita hanya perlu mengemasnya dengan baik agar dunia tahu bahwa surga kecil ini ada di ujung barat Indonesia,” ujar Anggota DPRA dari Fraksi PKB yang tak lelah mempromosikan Sabang ke berbagai penjuru Indonesia.

Pengembangan pariwisata Sabang, katanya, harus berpijak pada prinsip keberlanjutan wisata yang tumbuh tanpa merusak, melainkan menjaga.

“Wisata bahari seperti snorkeling, diving, dan wisata lumba-lumba harus terus dikembangkan dengan konsep berkelanjutan. Alam Sabang harus tetap lestari,” tegas Sekretaris DPW PKB Aceh.

Salah satu destinasi yang paling menggambarkan karakter Sabang adalah Pantai Gapang. Nama pantai ini berasal dari pohon “gapang” yang tumbuh rindang di sepanjang pesisir. Di bawah naungannya, wisatawan bisa menikmati hamparan pasir putih lembut, air laut yang jernih, dan angin sepoi yang menenangkan.

“Gapang itu tempat paling pas untuk mereka yang ingin menenangkan pikiran. Air lautnya tenang, jernih, dan penuh kehidupan bawah laut. Banyak turis asing yang betah tinggal berbulan-bulan di sini hanya untuk menikmati damainya suasana,” ujarnya.

Tak jauh dari Gapang, petualangan berlanjut ke Gua Sarang, salah satu ikon wisata ekstrem terbaik di Aceh. Lokasinya berada di sisi barat Pulau Weh, tersembunyi di antara tebing-tebing curam yang menjulang tinggi. Dulu gua ini menjadi rumah bagi burung walet, kini berubah menjadi destinasi eksotis dengan panorama laut biru dan spot ayunan yang menantang adrenalin.

“Gua Sarang itu luar biasa. Bukan hanya karena pemandangannya yang eksotis, tapi karena perjalanan menuju ke sana pun jadi bagian dari petualangan,” kata Ngohwan.

Perjalanan wisata di Sabang tak akan lengkap tanpa berlayar ke perairan Iboih, untuk menyaksikan lumba-lumba yang menari di lautan biru setiap pagi. Dari atas perahu, wisatawan disuguhi panorama magis, sinar matahari menembus ombak dan puluhan lumba-lumba melompat riang di antara gulungan air.

“Lumba-lumba ini anugerah alam yang membuat Sabang istimewa. Keberadaannya jadi bukti betapa sehatnya ekosistem laut di Kota Sabang,” ujarnya.

Selain itu, Iboih juga dikenal sebagai surga diving dan snorkeling. Airnya yang jernih memungkinkan pandangan menembus hingga belasan meter, menampilkan keindahan Rubiah Sea Garden, taman laut alami dengan terumbu karang warna-warni dan ribuan ikan tropis.

“Saya sudah keliling banyak tempat, tapi snorkeling di Iboih tetap terbaik. Airnya jernih, ombaknya tenang, dan masyarakatnya ramah,” tambah Ngohwan.

Beralih dari laut ke daratan, Sabang juga punya pesona gunung yang unik, yakni Gunung Berapi Jaboi di Gampong Jaboi, Kecamatan Sukajaya. Gunung aktif ini memancarkan keindahan yang kontras, di satu sisi gunung yang hijau dan sejuk, di sisi lain panas dengan aroma belerang dan warna tanah kekuningan dengan sebagian pepohonan kering.

“Gunung Jaboi itu unik. Di satu sisi kamu bisa menikmati hawa sejuk dan pemandangan hijau, di sisi lain kamu bisa melihat kekuatan bumi yang hidup di bawah kaki kita,” ujarnya.

Menurutnya, Gunung Jaboi sangat potensial dikembangkan sebagai wisata edukasi geologi. “Anak muda bisa belajar tentang gunung berapi sambil menikmati pemandangan laut dari ketinggian. Dari satu titik kamu bisa lihat daratan, laut, dan asap vulkanik luar biasa,” katanya.

Destinasi lain yang wajib dikunjungi, Pantai Sumur Tiga di Ie Meulee, dikenal dengan pasir putih dan pemandangan sunrise menawan. Kemudian Pantai Anoi Itam yang unik karena pasirnya berwarna hitam, hasil dari aktivitas vulkanik masa lalu. Ada juga Pulau Rubiah, yang sering dijuluki “akuarium alam” karena keindahan bawah lautnya yang menakjubkan. Di sini, wisatawan bisa snorkeling dan melihat langsung ribuan ikan tropis di antara terumbu karang yang masih terjaga.

Bagi pecinta sejarah, Sabang memiliki banyak situs peninggalan masa lalu. Benteng dan Bunker Jepang menjadi saksi sejarah Perang Dunia II. Struktur bangunannya yang masih kokoh di tengah hutan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Di sisi lain, Tugu Nol Kilometer Indonesia menjadi simbol geografis yang wajib dikunjungi. Di sinilah titik paling barat Indonesia berada, tempat wisatawan biasanya berfoto sebagai tanda “telah sampai di ujung negeri.”

Tak kalah menarik, ada Air Terjun Pria Laot, tersembunyi di tengah hutan tropis, menghadirkan suasana alami yang menenangkan. Bagi yang suka petualangan ringan, trekking ke air terjun ini menjadi pengalaman tersendiri. Dan di pusat kota, Danau Aneuk Laot menghadirkan keindahan tenang dengan pemandangan pegunungan di sekelilingnya.

“Semua elemen wisata Sabang ini saling melengkapi. Dari bahari, alam, sejarah, hingga kuliner. Sabang itu paket lengkap,” kata Ngohwan.

Perjalanan wisata Sabang tak lengkap tanpa kuliner. Dari sate gurita, ikan bakar, mie jalak, mie sedap, hingga rujak Aceh di Puncak Pulau Klah, semua menyuguhkan cita rasa khas yang menggugah.

“Rasanya beda, karena semuanya dibuat dengan bumbu khas Aceh dan bahan segar dari laut Sabang. Kuliner di sini bukan sekadar makanan, tapi bagian dari cerita wisatanya. Sabang, terima kasih untuk kesempurnaannya, aku akan kembali ke sini,” katanya.

 
Pariwisata Sabang Terus Tumbuh

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Dedy Yuswadi, AP, mendukung perkembangan sektor pariwisata Sabang yang terus menunjukkan peningkatan dan jadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal, nasional, hingga mancanegara.

“Kita tentu sangat senang melihat geliat sektor pariwisata di Sabang yang terus tumbuh dan menjadi daya tarik utama, bukan hanya bagi wisatawan Aceh, tapi juga dari luar daerah bahkan mancanegara,” ujar Dedy Yuswadi.

Ia menilai, Sabang memiliki pesona alam luar biasa dengan beragam spot wisata yang kini dikelola lebih baik dan semakin diminati masyarakat. Salah satunya adalah Desa Wisata Iboih, yang telah meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai lokasi dengan populasi lumba-lumba terbanyak di Indonesia.

“Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dolphin Trip kini menjadi salah satu aktivitas paling digemari di sana,” katanya.

Selain itu, aktivitas snorkeling dan diving di kawasan Iboih dan Pulau Rubiah terus menjadi magnet utama wisatawan karena keindahan bawah lautnya yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Apalagi semakin banyaknya resort dan bungalow tepi pantai yang dikelola secara profesional, memberikan pengalaman berlibur yang nyaman dan berkelas.

Tak hanya wisata bahari, Dedy juga menyebut ikon Monumen Nol Kilometer Indonesia dan Gunung Berapi Jaboi sebagai destinasi unggulan lain yang menawarkan keunikan tersendiri bagi wisatawan.

“Semua ini menunjukkan bahwa Sabang memiliki paket wisata yang sangat lengkap, dari laut, alam, hingga budaya,” ujarnya. (*)

Baca juga: Anggota DPRA Ngohwan Tinjau Irigasi Baro Raya Pidie 

Baca juga: Keren! DLHK Sabang Bangun Kebun Bibit Tanaman Hias untuk Percantik Kota

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved