Harga Emas di Aceh

Alhamdulillah, Emas di Pidie Turun Per 17 November 2025, Cek Harganya

Harga emas di Pidie turun tipis per 17 November 2025 setelah sebelumnya sempat naik.

|
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/HO
HARGA EMAS TURUN - Haji Jamal Abadi, pedagang emas di pusat pasar perbelanjaan Beureunuen, Pidie menunjukkan model emas di tokonya. Harga emas di Pidie turun tipis pada edisi 17 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Harga emas di Pidie turun tipis per 17 November 2025 setelah sebelumnya sempat naik. 
  • Emas 23 karat dijual Rp 7,2 juta per mayam, sedangkan 20 karat Rp 6,3 juta per mayam. 
  • Transaksi didominasi warga yang menjual emas, sementara daya beli masyarakat masih rendah.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Harga perhiasan emas di Kabupaten Pidie terpantau turun pada pekan ketiga November 2025. 

Padahal, di pekan kedua November 2025 lalu, harga emas sempat melesat naik.

Pemicu harga emas turun tipis diyakini akibat situasi ekonomi dunia yang belum membaik. 

Sebab, konflik internasional hingga ketegangan geopolitik membuat emas semakin ramai dilirik sebagai investasi.

Dengan demikian, emas ikut terdongkrak harganya. 

"Hari ini, harga emas turun tipis dibandingkan dengan harga pada pekan kedua (November)," kata Haji Jamal Abadi, seorang pedagang emas di pusat perbelanjaan Kota Beureunuen, Kabupaten Pidie kepada Serambinews.com, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Stabil! Segini Pasaran Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini, Cek Rinciannya

Meski begitu, urai Haji Jamal, perhiasan emas murni atau london jenis 23 karat, saat ini masih tinggi harganya. 

Pedagang menjual perhiasan emas 23 karat setelah ongkos, sebesar Rp 7.200.000 per mayam.

Sementara harga perhiasan emas biasa atau jenis 20 karat, dijual pedagang setelah ongkos Rp 6.300.000 per mayam.  

Kata Haji Jamal, untuk emas antam masak lokal jenis 99,5 persen, dibeli pedagang Rp 2.198.000 per gram, dan dijual Rp 2.178.000 per gram.

Ada pun harga emas jenis 9,999 persen atau logam mulia, dibeli pedagang Rp 2.225.000 per gram dan dijual Rp 2.202.000 per gram. 

Baca juga: Harga Emas Per Mayam di Langsa pada Senin 17 November 2025

Haji Jamal mengungkapkan, pada hari ini ramai warga menjual perhiasan emas, dengan transaksi sekitar 70 persen.

Sementara daya beli emas di tengah masyarakat cukup rendah. 

Sejarah Emas

Seperti diketahui, emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia sejak ribuan tahun lalu.

Peranan emas cukup kompleks, mulai dari simbol kekuasaan hingga alat tukar dan investasi.

Berikut adalah rangkuman sejarah emas dari asal-usulnya di alam semesta hingga penggunaannya dalam peradaban manusia:

Emas berasal dari luar angkasa, terbentuk melalui proses tumbukan bintang neutron dan supernova yang menghasilkan elemen berat seperti emas.

Material ini kemudian terbawa ke Bumi melalui asteroid yang menabrak planet kita miliaran tahun lalu.

Penggunaan Awal dalam Peradaban

Bangsa Mesir Kuno sudah menggunakan emas sekitar 2600 SM (Sebelum Masehi) sebagai simbol kekuasaan dan keabadian, terutama dalam makam para Firaun.

Suku Inca menyebut emas sebagai “air mata Matahari”, menandakan nilai spiritual dan religiusnya.

Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan teknik pertambangan emas, dari metode primitif hingga sistematis di wilayah Anatolia dan Makedonia.

Emas sebagai Alat Tukar dan Simbol Kekayaan

Sejak zaman kuno, emas digunakan sebagai mata uang dan standar nilai dalam perdagangan internasional.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, sistem Gold Standard digunakan oleh banyak negara untuk menstabilkan mata uang mereka.

Penambangan emas berkembang pesat dengan teknologi modern, memungkinkan eksplorasi di berbagai belahan dunia.

Negara-negara seperti Afrika Selatan, Tiongkok, dan Australia, menjadi produsen emas terbesar dunia.

Emas kini digunakan tidak hanya sebagai perhiasan, tetapi juga dalam elektronika, pengobatan, dan investasi.

Nilainya tetap tinggi karena sifatnya yang langka, tahan korosi, dan dipercaya sebagai aset lindung nilai saat krisis ekonomi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved