Budaya Baca

Bangkitkan Budaya Baca, Aceh Tamiang Gelar Festival Literasi Daerah

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menggelar Festival Literasi Daerah 2025 pada 18–20 November. Festival yang dilangsungkan

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
FESTIVAL LITERASI - Persiapan Festival Literasi Daerah 2025 sudah rampung di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tamiang, Senin (17/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat untuk terus belajar, memproduksi karya, dan merawat tradisi lokal di tengah perkembangan zaman.
  • Festival ini sekaligus menjadi upaya Pemkab Aceh Tamiang menempatkan kegiatan membaca dan menulis sebagai praktik yang dekat dengan kehidupan warga. 
  • Pemerintah daerah ingin literasi dipahami sebagai bagian dari keseharian, bukan sesuatu yang eksklusif.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menggelar Festival Literasi Daerah 2025 pada 18–20 November.

Festival yang dilangsungkan di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tamiang ini menghadirkan ruang untuk belajar, berkreasi, dan menampilkan kekayaan budaya daerah.

Plt Kadis Perpustakaan Aceh Tamiang, Tri Kunia sekaligus ketua panitia mengatakan festival tahun ini dikemas lebih inklusif agar dapat dinikmati semua kalangan, mulai dari pelajar hingga komunitas literasi, pegiat seni hingga warga biasa.

“Semua kalangan diundang untuk terlibat,” kata Tri Kurnia, Senin (17/11/20025).

Tri menambahkan festival ini menyuguhkan berbagai kegiatan, seperti orasi duta baca, bedah buku, pertunjukan mendongeng, hingga pemutaran video literasi.

Baca juga: Tingkatkan Budaya Baca, Kadis Perpustakaan dan Arsip Abdya Minta Keuchik Optimalkan Pustaka Gampong

Kemudian telewicara dan pameran produk literasi dari komunitas lokal turut juga dihadirkan.

“Tak ketinggalan, lomba fashion show adat Tamiang dihadirkan sebagai bagian dari penguatan identitas budaya. Literasi itu soal cara kita memahami dunia, berbagi pandangan, dan menciptakan ide baru. Festival ini kami hadirkan sebagai tempat masyarakat berkumpul dan saling terhubung,” ujarnya.

Festival ini terbuka untuk umum dan bisa diikuti secara gratis. Panitia berharap kehadiran warga dapat menghidupkan suasana dan memperluas dampak gerakan literasi di daerah.

Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival tersebut. Ia menilai langkah Dinas Perpustakaan penting untuk membangun generasi yang kuat secara pengetahuan dan tetap terhubung dengan budaya daerah. 

“Gerakan literasi harus dikerjakan bersama. DPRK siap mendukung,” kata Fadlon.

Sebagai rangkaian acara bertema “Menggerakkan Semangat Literasi Menuju Indonesia Emas dan Masyarakat Berbudaya”, festival ini juga menjadi pengingat bahwa penguatan literasi adalah fondasi penting menuju kemajuan bangsa. 

Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat untuk terus belajar, memproduksi karya, dan merawat tradisi lokal di tengah perkembangan zaman.

Festival ini sekaligus menjadi upaya Pemkab Aceh Tamiang menempatkan kegiatan membaca dan menulis sebagai praktik yang dekat dengan kehidupan warga. Pemerintah daerah ingin literasi dipahami sebagai bagian dari keseharian, bukan sesuatu yang eksklusif.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved