Banda Aceh

ALSA USK Dorong Layanan Kesehatan Inklusif Individu Neurodiverse

Asian Law Students’ Association (ALSA) Local Chapter Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Care and Legal Coaching Clinic...

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
CLCC - ALSA Local Chapter USK saat kegiatan Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2025 di Aula Perpustakaan Wilayah Aceh, Banda Aceh, Minggu (16/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • ALSA LC USK menggelar Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2025 di Banda Aceh dengan rangkaian Care & Fun Day, Talkshow, dan FGD bertema kesehatan inklusif bagi individu neurodiverse.
  • Kegiatan menghadirkan ruang ekspresi bagi anak-anak neurodiverse, serta membahas kebutuhan stimulasi sensori, faktor genetik-lingkungan, dan urgensi regulasi pemenuhan hak disabilitas.
  • Panitia berharap kegiatan ini memperkuat dukungan publik dan mendorong pendekatan yang lebih inklusif dalam kehidupan sehari-hari

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Asian Law Students’ Association (ALSA) Local Chapter Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2025 di Aula Perpustakaan Wilayah Aceh, Banda Aceh, Minggu (16/11/2025).

Rangkaian kegiatan tahun ini terdiri dari Care & Fun Day, Talkshow, dan Focus Group Discussion (FGD), dengan mengangkat tema “Inclusive Health for Every Unique Journey: Caring for Families, Amplifying Voices.” Seluruh rangkaian dirancang untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai pentingnya layanan kesehatan yang inklusif bagi individu neurodiverse seperti autisme, ADHD, disleksia, atau gangguan spektrum neurologis lainnya.

Perwakilan Panitia, Machrajul menjelaskan, kegiatan dimulai dengan Care & Fun Day, yang menjadi simbol bahwa kesehatan tidak hanya berfokus pada kondisi fisik, tetapi juga pada lingkungan yang suportif dan ramah bagi setiap individu.

“Melalui Talent Performance dari anak-anak neurodiverse Yayasan Poppy Amalya dan PKMB Habib Alby mulai dari tari, puisi, hingga bernyanyi acara ini menghadirkan ruang aman bagi anak-anak untuk berekspresi,” ungkap Machrajul.

Dikatakan, mereka juga mengikuti aktivitas mewarnai gypsum serta memamerkan karya seperti lukisan dan totebag pada stan bazar. Suasana penuh dukungan ini ditutup dengan Flash Mob dari panitia sebagai wujud apresiasi atas partisipasi seluruh peserta.

Sementara sesi Talkshow menghadirkan empat pemateri yaitu Dr Sri Nurhayati Selian SPsi MEd PhD, Rijaluddin SH MH, Flora Rosallia SE MPd dan Edi Syahputra Barus ST MSi dipandu moderator Fikrul Azka.

Para narasumber membahas secara mendalam mengenai kebutuhan stimulasi sensori bagi individu neurodiverse, pengaruh faktor genetik dan lingkungan sejak kehamilan, hingga urgensi regulasi yang lebih jelas dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Baca juga: Delapan Mahasiswa FKH USK Terpilih Magang di Malaysia, Mulai di Johor hingga Kelantan

Dikatakan, penanganan neurodiverse juga ditekankan sebagai proses jangka panjang yang memerlukan kolaborasi berbagai pihak. Acara ditutup dengan Focus Group Discussion (FGD), yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi dan bertukar pandangan terkait isu neurodiverse. 

Panitia berharap, kegiatan ini mampu memperkuat dukungan masyarakat dan membuka ruang partisipatif yang lebih ramah bagi anak-anak neurodiverse. “Diskusi ini diharapkan dapat memperluas pemahaman serta mendorong masyarakat untuk membangun pendekatan yang lebih inklusif dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved