Banda Aceh
UIN Ar-Raniry Bersiap Menuju World Class University, Gelar Workshop Pemeringkatan Internasional
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Workshop Pemeringkatan Internasional dan Reputasi Universitas sebagai bagian...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Ringkasan Berita:
- UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar workshop internasionalisasi untuk memperkuat reputasi kampus dan menuju kategori World Class University.
- Narasumber dari UGM menekankan pentingnya pemeringkatan internasional sebagai alat ukur kualitas serta peluang Aceh untuk memperluas kolaborasi global.
- Workshop membahas strategi reputasi akademik, rekam jejak alumni, dan tata kelola data pemeringkatan guna meningkatkan daya saing UIN Ar-Raniry di tingkat internasional.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Workshop Pemeringkatan Internasional dan Reputasi Universitas sebagai bagian dari upaya memperkuat agenda internasionalisasi dan mendorong kampus menuju kategori World Class University (WCU), di Aula Lantai III Gedung SBSN Fakultas Psikologi kampus setempat, Banda Aceh sejak 18–20 November 2025.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof Muhammad Yasir Yusuf dalam sambutannya menegaskan, internasionalisasi bukan sekadar tuntutan global, tetapi kebutuhan strategis bagi UIN Ar-Raniry untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi akademik. Ini menurutnya momentum bagi kampus tersebut untuk merumuskan langkah konkret menuju internasionalisasi.
“Kita memiliki fondasi yang kuat, baik dari akreditasi institusi dan prodi yang sudah unggul, kualitas SDM, maupun eksposur mahasiswa dalam kegiatan internasional. Dan proses transformasi menuju WCU tetap harus berakar pada identitas keilmuan dan keislaman Aceh,” ujar Prof Yasir.
Hadir sebagai narasumber utama, Ir Vendy Eko Prasetyo MSc PhD IPM ASEAN Eng dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Kerja Survei, Alumni, dan Branding UGM pada Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas. Dalam pemaparannya menjelaskan arah kebijakan nasional, terkait internasionalisasi perguruan tinggi, termasuk penyusunan Roadmap World Class University sebagai pedoman transformasi universitas di Indonesia.
Doktor dari University of Melbourne Australia ini menekankan bahwa pemeringkatan internasional harus dipahami sebagai alat ukur kualitas, bukan sekadar perlombaan peringkat. “Pemeringkatan itu seperti check-up kinerja. Ia memberi gambaran tentang aspek yang perlu diperkuat, baik dari sisi reputasi maupun branding,” ujar Vendy.
Baca juga: Pusat Pengembangan Bahasa UIN Ar-Raniry: Layani Tes, Les hingga Proofreading 3 Bahasa Asing
Dia menilai, posisi geografis Aceh yang dekat dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai peluang besar untuk memperluas kolaborasi internasional secara lebih efisien. “Secara geografis, Aceh itu sangat diuntungkan. Ini harus menjadi pintu bagi UIN Ar-Raniry untuk memperluas jaringan dan kerja sama internasional,” katanya.
Ia turut menyoroti pentingnya memastikan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. “Pertanyaannya adalah, apakah lulusan kita benar-benar dibutuhkan dan siap berkontribusi? Internasionalisasi harus tetap berpijak pada etika, nilai agama, dan norma sosial perguruan tinggi Islam,” tegas Vendy.
Sementara Koordinator World University Ranking dan Internasionalisasi UIN Ar-Raniry, Prof Saiful Akmal menyampaikan, workshop ini berfokus pada strategi penguatan reputasi akademik, rekam jejak alumni di dunia kerja, serta tata kelola data pemeringkatan. “Workshop ini memberikan wawasan baru mengenai strategi peningkatan reputasi dan kualitas perguruan tinggi. Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat posisi UIN Ar-Raniry di kancah akademik internasional,” pungkasnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Workshop-Pemeringkatan-Internasional-di-Aula-Lantai-III-Gedung-SBSN-UIN.jpg)