Berita Pidie

Kecamatan Geumpang dan Mane Gelar Silaturahmi Kebangsaan: Teguhkan Komitmen Damai

Peserta menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Pidie

Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO 
Silaturahmi Kebangsaan digelar Kecamatan Mane dan Geumpang, Rabu (19/11/2025). 

Peserta menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Dua kecamatan di Kabupaten Pidie, Geumpang dan Mane, menggelar Silaturahmi Kebangsaan yang mempertemukan unsur Muspika, anggota Komite Peralihan Aceh (KPA), aparatur gampong, dan para tokoh masyarakat, Rabu (19/11/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi lintas elemen untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas sosial di kawasan pedalaman Pidie.

Acara yang digelar serentak itu menghadirkan Camat, Kapolsek, Danramil, Keuchik, Mukim, tokoh agama, tokoh adat, serta pemuda dari sejumlah gampong di Geumpang dan Mane. 

Selain membahas penguatan hubungan sosial, kegiatan ini juga diarahkan untuk mencegah polarisasi dan menjaga harmoni dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam pernyataan sikap bersama, seluruh elemen menyatakan komitmen menjaga ketertiban dan memperkuat persatuan masyarakat.

Peserta menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Pidie mewujudkan Tapuga Pidie, seraya mendorong peran aktif seluruh unsur masyarakat dalam menjaga kondusivitas wilayah.

Petinggi KPA Geumpang, Baktiar, menegaskan kesiapan pihaknya mendukung pembangunan dan merawat damai. 

Namun ia mengingatkan bahwa keberlanjutan perdamaian membutuhkan konsistensi negara dalam menjalankan butir-butir kesepakatan damai Aceh.

“Kami KPA siap mengawal program Presiden, Gubernur, dan Bupati. Tetapi kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan Polri, TNI, dan pemerintah. 

Kami berharap Presiden dapat merapikan butir-butir kesepakatan yang belum selesai agar cita-cita damai Aceh benar-benar permanen,” ujar Baktiar.

Tokoh KPA Pidie, Muhammad Yusri atau Amat Tong, menilai Geumpang–Mane sebagai contoh daerah yang mampu menjaga keharmonisan selama dua dekade pascakonflik.

“Sudah 20 tahun Aceh damai. Kami tetap menahan diri dan tidak pernah melakukan sesuatu yang mencederai damai. 

Biaya perang mahal, tetapi menjaga perdamaian jauh lebih mahal,” kata Yusri.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan mendukung pembangunan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved