Sinergi TNI, Polri & Warga, Gelar Aksi Jumat Bersih di Masjid Baitul Karim Trumon Timur Aceh Selatan

Ringkasan Berita:

• Koramil 09/Trumon Tengah bersama Polsek, Forkopimcam, perangkat desa, dan masyarakat menggelar Aksi Jumat Bersih di Masjid Baitul Karim, Desa Seuneubok Punto, dengan membersihkan area masjid hingga halaman.
• Kegiatan dipimpin Serma Muharram sebagai simbol kebersamaan dan upaya memperkuat hubungan TNI–Polri dengan masyarakat melalui kepedulian terhadap rumah ibadah.
• Camat Trumon Timur mengapresiasi kegiatan ini dan berharap budaya gotong royong terus dilestarikan. 

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Ilhami Syahputra | Aceh Selatan

‎‎SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Koramil 09/Trumon Tengah bersama jajaran Polsek, Forkopimcam, perangkat desa dan masyarakat menggelar Aksi Jumat Bersih di Masjid Baitul Karim pusat ibadah dan kegiatan keagamaan di Desa Seuneubok Punto, Kecamatan Trumon Timur, Jum’at (21/11/2025).

‎Dimulai pukul 08.30 WIB, kegiatan berlangsung penuh semangat.

Kesibukan terlihat mulai dari penyapuan lantai, pembersihan tempat wudu, pengecekan sarana kebersihan, hingga pemangkasan rumput di sekitar halaman masjid. 

Suasana gotong royong terasa begitu hidup, TNI dan Polri bekerja bahu-membahu bersama tokoh desa, remaja, hingga jemaah masjid.

‎‎Serma Muharram, Koordinator kegiatan, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar rutinitas sosial, tetapi simbol kebersamaan dan komitmen menjaga lingkungan serta memperkuat hubungan aparatur negara dengan masyarakat.

‎‎“Masjid adalah pusat ibadah dan pembinaan moral umat. Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihannya agar jamaah merasa nyaman dan khusyuk dalam beribadah.

Selain itu, kegiatan seperti ini mempererat silaturahmi dan memperkuat solidaritas,” ujarnya.

Baca juga: Dandim Aceh Selatan Tinjau Progres Pembangunan SMK Labuhanhaji Tengah 

‎Camat Trumon Timur yang turut hadir menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya. 

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berdampak pada kebersihan fisik, tetapi juga membangun nilai kebersamaan dan semangat gotong royong yang mulai jarang ditemui.

‎‎“Program seperti ini harus terus dilanjutkan dan menjadi budaya. Jika seluruh desa menerapkan kegiatan positif serupa, maka lingkungan bersih dan masyarakat rukun bukan lagi harapan, tetapi kenyataan,” tuturnya.

‎Melalui kegiatan ini, semangat gotong royong, warisan luhur masyarakat Aceh kembali hidup. Bersama, mereka menunjukkan bahwa menjaga rumah ibadah bukan hanya tugas sebagian orang saja. (*)