Abrasi di Langkahan, Dapur Rumah Janda di Aceh Utara Amblas ke Sungai

Ringkasan Berita:

• Abrasi sungai di Gampong Pante Gaki Bale, Langkahan, menyebabkan dapur rumah milik Ramlah (48), janda empat anak amblas ke sungai pada Sabtu (22/11/2025) pukul 09.15 WIB.
• Tidak ada korban jiwa, namun keluarga diminta segera mengungsi demi menghindari longsor susulan akibat kondisi tebing yang masih labil.
• Data korban telah didokumentasikan untuk penyaluran bantuan, sementara Tagana memantau lokasi dan warga berharap adanya penguatan tebing sungai secara darurat.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Dapur sebuah rumah warga di Dusun Pante Sejahtera, Gampong Pante Gaki Bale, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara dilaporkan amblas dan jatuh ke sungai akibat longsornya bantaran sungai.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 09.15 WIB, setelah hujan lebat yang membuat kondisi tanah di tepian sungai menjadi labil dan runtuh.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, rumah tersebut dihuni Ramlah (48), janda yang harus menghidupi empat anaknya.

Keluarga ini selama ini tinggal tepat di bantaran sungai yang terus mengalami pengikisan, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, pihak kecamatan langsung mengambil langkah cepat dengan mengimbau pemilik rumah untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari longsor susulan.

Camat Langkahan, T Reza Ichwan MAP kepadan Serambi menyebutkan pihaknya sudah terjun ke lokasi untuk melakukan pendataan korban yang rumahnya rusak parah di bagian dapur dan amblas ke sungai.

Baca juga: Bunda Salma Tinjau Lokasi Abrasi Pantai Bungkah Aceh Utara

 “Tidak ada korban luka-luka. Rumah tersebut yang rusak bagian dapurnya,” ujar Reza.

Petugas setempat memastikan bahwa seluruh data keluarga korban telah didokumentasikan secara resmi sebagai dasar penyaluran bantuan sosial.

Selain itu juga sudah dilaporkan kepada Bupati Aceh Utara dan instansi terkait.

Saat ini, Petugas Tagana terus memantau kondisi tebing sungai karena dikhawatirkan masih berpotensi terjadi abrasi lanjutan, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.

Warga berharap agar pemerintah kabupaten segera melakukan penanganan darurat. 

Termasuk penguatan tebing sungai, untuk mencegah kejadian serupa yang bisa mengancam rumah warga lainnya di sepanjang aliran sungai itu. (*)