Berita Nasional

TNI-Polri Siaga Usai Muncul Simbol ACAB Dipagar DPRD Kota Pasuruan, Terungkap Makna Dibaliknya

Simbol ACAB ditemukan menjelang rencana aksi demonstrasi pada Rabu (3/9/2025) di Kantor DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Kompas.com
Aparat TNI dan Polri disiagakan di Kantor DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur, menyusul ditemukannya sejumlah simbol dan tulisan mencurigakan di sekitar gedung dewan. 

TNI-Polri Siaga Usai Muncul Simbol ACAB Dipagar DPRD Kota Pasuruan, Terungkap Makna Dibaliknya

SERAMBINEWS.COM – Aparat TNI dan Polri disiagakan di Kantor DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur, menyusul ditemukannya sejumlah simbol dan tulisan mencurigakan di sekitar gedung dewan. 

Salah satunya adalah tulisan ACAB di pagar kantor yang belakangan diketahui memiliki makna provokatif.

Simbol tersebut ditemukan menjelang rencana aksi demonstrasi pada Rabu (3/9/2025), meskipun aksi akhirnya batal digelar karena adanya indikasi penyusupan kelompok lain. 

Sekretaris DPRD Kota Pasuruan, R Murahanto, menyebut ada tiga titik penanda yang mencurigakan di area sekitar kantor dewan.

"Iya, saya lihat langsung ada tanda huruf A dan kode angka di sekitaran sini," kata Murahanto.

Baca juga: Gelombang Demo Meluas, Mensos Siapkan Bantuan untuk Korban Unjuk Rasa, Cek Kriterianya

DEMO MAHASISWA POLDA - Mahasiswa masih bertahan kepung Gedung Polda Metro Jaya sekira 18.00 WIB, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).
DEMO MAHASISWA POLDA - Mahasiswa masih bertahan kepung Gedung Polda Metro Jaya sekira 18.00 WIB, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025). (ribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Menurutnya, tanda pertama berupa huruf A dalam lingkaran atau simbol anarko di pagar kantor. 

Kedua, tulisan 1312 dan ACAB di kotak instalasi listrik depan kantor.

Ketiga, simbol serupa juga ditemukan di tiang listrik seberang jalan. 

Semua coretan tersebut dibuat dengan cat semprot.

Tulisan ACAB sendiri merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards, sebuah slogan yang kerap digunakan kelompok anarko sebagai bentuk penentangan terhadap aparat kepolisian. 

Sementara angka 1312 juga merujuk pada singkatan yang sama berdasarkan urutan huruf dalam alfabet.

Untuk mencegah keresahan warga, tanda-tanda itu telah ditutup dengan cat hitam. 

“Sudah kami hilangkan tanda itu,” jelas Murahanto, dilansir dari Kompas.com.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, menegaskan pihaknya tetap bersiaga penuh guna mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan. 

"Tetap kami bersiaga untuk mengantisipasi bilamana ada aksi demonstrasi meskipun rencana aksi damai sudah dibatalkan," ujarnya.

Arti ACAB dan 1312

ACAB merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards.

Frasa ini bukan fenomena baru. 

Ungkapan tersebut sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat.

Pada dekade 1940-an, tahanan di Inggris kerap menuliskan “ACAB” di pakaian penjara. 

Istilah ini kemudian populer dalam subkultur punk dan skinhead pada 1970–1980-an.

Band Oi! asal London, The 4-Skins, bahkan merilis lagu berjudul “A.C.A.B.” pada 1982 yang membuat frasa tersebut semakin dikenal luas di Eropa.

Kemudian sejak saat itu, ACAB menjadi simbol global perlawanan terhadap tindakan represif aparat keamanan.

Namun, karena dianggap menghina institusi kepolisian, frasa ini menuai kontroversi di banyak negara.

Anti-Defamation League (ADL) di Amerika Serikat, misalnya, memasukkan ACAB dalam daftar simbol kebencian.

Di beberapa negara Eropa, orang yang memakai kaus atau menampilkan spanduk dengan tulisan ini bisa dijatuhi denda.

Arti 1312

Selain akronim ACAB, pengguna media sosial juga ramai menyebut angka 1312. 

Deretan angka ini sejatinya adalah bentuk terselubung dari huruf-huruf A-C-A-B, sesuai urutan alfabet: A=1, C=3, A=1, B=2.

Angka 1312 dipakai sebagai strategi untuk menghindari sensor di ruang publik atau platform daring.

Fungsi keduanya sama, yakni menyuarakan kritik terhadap lembaga kepolisian.

Munculnya ACAB dan 1312 di jagat maya Indonesia menunjukkan bagaimana simbol protes global cepat diadopsi dalam situasi lokal.

Pasca-kematian Affan Kurniawan, ribuan unggahan dengan tagar 1312 ramai beredar di X, disertai testimoni warganet yang mengecam penggunaan kekerasan aparat dalam menangani demonstrasi.

Meski bernuansa kasar, para pengguna slogan ACAB kerap menekankan bahwa istilah ini lebih ditujukan pada sistem dan budaya dalam institusi kepolisian, bukan pada setiap individu polisi.

Simbol ekspresi dan perlawanan

Kasus ACAB dan 1312 memperlihatkan bagaimana simbol dan bahasa protes menyeberangi batas negara.

Dari buruh Inggris pada 1920-an, musik punk London 1980-an, hingga lini masa X di Indonesia 2025, frasa ini terus hidup sebagai penanda ketidakpercayaan publik pada aparat yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan.

Bagi sebagian besar warganet, menuliskan 1312 atau ACAB bukan sekadar ikut tren, melainkan cara mengekspresikan solidaritas dan kemarahan kolektif.

Dalam ruang digital, simbol ini menjadi bahasa perlawanan yang sederhana namun sarat makna.

Nah, itulah arti ACAB dan 1312 yang ramai di media sosial saat demonstrasi merebak di Indonesia pasca tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved