Sosok Surya dan Haris di Mata Tetangga, Diduga Otak Pembakaran Halte TransJakarta: Ga Nyangka!

Penangkapan Surya dan Haris dilakukan bersama dua orang lainnya, yakni Irsyad dan seorang anak di bawah umur berinisial A. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
TRIBUN JAKARTA/Annas Furqon Hakim
HALTE DIBAKAR - Halte TransJakarta Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, dibakar massa pendemo, Jumat (29/8/2025) malam. 

Sosok Surya dan Haris di Mata Tetangga, Diduga Otak Pembakaran Halte TransJakarta: Ga Nyangka!

SERAMBINEWS.COM – Nama Surya dan Haris mendadak jadi sorotan setelah keduanya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam pembakaran halte TransJakarta saat kerusuhan demonstrasi di Jakarta.

Kabar penangkapan itu mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga besar dan tetangga di lingkungan tempat tinggal mereka.

Penangkapan Surya dan Haris dilakukan bersama dua orang lainnya, yakni Irsyad dan seorang anak di bawah umur berinisial A. 

Mereka diringkus di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kakak Surya, Putri Anggraini, menuturkan bahwa adiknya dikenal aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya. 

Surya merupakan anggota Karang Taruna dan sering mengikuti pengajian.

"Adik saya pokoknya kalau ada (kegiatan) di kelurahan tuh selalu ikut serta, apapun kegiatannya,”

“Kebetulan kuliahnya juga lagi libur kan, jadi aktif lah untuk kegiatannya. Kadang suka bagi-bagi makanan tuh, pengajiannya, Jumat berkah," ujar Putri, Kamis (4/9/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

HALTE DIBAKAR - Halte Transjakarta di depan gerbang utama Polda Metro Jaya atau kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, dibakar massa, Jumat (29/8/2025) malam.
HALTE DIBAKAR - Halte Transjakarta di depan gerbang utama Polda Metro Jaya atau kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, dibakar massa, Jumat (29/8/2025) malam. (Warta Kota/Ramadhan)

Baca juga: Demo Hari Ini, BEM SI Unjuk Rasa ke DPR/ MPR RI Usung 17+8 Tuntutan Rakyat

Menurut Putri, Surya sempat bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Namun, setelah kehilangan telepon genggamnya, ia berhenti dan kemudian lebih fokus menyelesaikan kuliah.

Karena itu, Putri mengaku kaget ketika mendengar Surya terseret dalam aksi demonstrasi yang berujung kekerasan hingga pembakaran halte.

Ia menegaskan, Surya bukanlah sosok yang memiliki perilaku menyimpang.

Bahkan, Surya digambarkan sangat manja kepada ibunya.

"Adik saya, mohon maaf, badannya cuma gede saja gitu, pikirannya masih bocah, masih manja banget sama ibunya,"

"Apa-apa masih ibunya gitu, makanya saya sempat kaget adik saya ikut-ikut kayak gitu, gimana gitu kan," ucap Putri.

Haris Diduga Otak Pembakaran

Putri juga menceritakan bahwa awalnya Surya, Irsyad, dan A tidak berniat mengikuti demonstrasi.

Ketiganya lebih sering menghabiskan waktu dengan nongkrong di depan rumah Surya.

Namun, Haris datang dan mengajak mereka pergi jalan-jalan usai perayaan 17 Agustus.

"Si Haris, karena kebetulan mohon maaf si Haris itu juga bukan anak sini ya, beda gitu. Cuma berteman sama adik saya karena satu karang taruna. Dia yang nyamper ke sini gitu," jelas Putri.

Pada saat itu, kata Putri, Haris sudah membawa bom molotov di dalam tas, tanpa diketahui Surya maupun dua rekannya.

Ia menduga Haris menjadi pihak yang memengaruhi ketiganya.

"Adik saya kan gampang terpengaruh banget gitu ya. Sudah gitu termasuk anak yang membela temennya, lebih solidaritas sama temennya gitu," ujar Putri.

Kesaksian juga datang dari tetangga Haris, Eka Sapta Wardani.

Ia mengatakan Haris sebenarnya sudah diperingatkan oleh keluarganya agar tidak keluar rumah saat demonstrasi. Namun, peringatan itu diabaikan.

"Infonya, saya dengar dari omnya sudah diwanti-wanti jangan ke mana-mana, katanya gitu. Eh nggak lama dia jalan berdua tuh sama Surya," tutur Eka di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).

Eka mengaku kaget ketika mendengar Haris ikut dalam aksi demonstrasi sekaligus membawa bom molotov.

"Cuma kaget aja pas dia ikut, lah kok dia tiba-tiba ikut. Sudah gitu bawa-bawa gituan lagi, bom molotov," ungkapnya.

Haris sendiri dikenal sebagai warga Mampang Prapatan yang cukup aktif di Karang Taruna.

"Iya (Haris) anggota karang taruna. Kemarin acara-acara yang tujuh belasan dia ikut juga," kata Ata, tetangga Haris lainnya.

Menurut Ata, Haris sehari-hari dikenal sopan dan baik. Karena itu, warga sekitar tidak menyangka ia bisa terlibat dalam pembakaran halte.

"Tapi aktif dia, ya orangnya baik. Saya juga kaget, kok bisa ya dia ikut-ikutan istilahnya, yang nggak positif lah. Ya nggak menyangka, sampai terjerumus gitu," ujarnya.

Saat ini, rumah Haris yang berada di Jalan Mampang Prapatan IV terlihat lengang. Tak tampak ada aktivitas di rumah dua lantai tersebut.

Puluhan Halte Transjakarta

Sebanyak 22 halte Transjakarta rusak karena dijarah dan aksi vandalisme.

Enam di antaranya bahkan dibakar. Berikut daftar halte Transjakarta yang rusak dibakar:

1. Halte Polda Metro Jaya

2. ⁠Halte Senen Toyota Rangga

3. ⁠Halte Sentral Senen

4. Halte Senayan Bank DKI

5. Halte Gerbang Pemuda

6. Halte Bundaran Senayan

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved